Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Mengupas Fenomena No Rush, Gaya Hidup Gen Z Lawan Budaya Serba Cepat

Tren “No Rush” di kalangan Gen Z mengajak hidup lebih santai tanpa kehilangan produktivitas, jadi alternatif dari budaya kerja serba cepat.

  • 25 Sep 2025 17:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Tren “No Rush” populer di media sosial Gen Z.
    • Filosofi ini menekankan produktivitas tanpa terburu-buru.
    • Sejalan dengan meningkatnya kesadaran kesehatan mental.

    KBRT – Media sosial belakangan dipenuhi istilah baru yang sedang digemari generasi muda: “No Rush”. Ungkapan ini sering muncul di percakapan Gen Z, baik dalam chat, unggahan Instagram, maupun video TikTok. Artinya sederhana: tidak perlu terburu-buru, jalani hidup dengan santai, tapi tetap produktif.

    Contohnya, ada yang memilih menyicil pekerjaan sedikit demi sedikit sambil memberi waktu istirahat, dibanding memforsir diri hingga kelelahan.

    Hidup Nggak Harus Kejar-kejaran

    Selama ini, kesuksesan sering dikaitkan dengan kerja keras tanpa henti. Namun, generasi muda mulai menolak pandangan itu. Mereka menilai ritme yang terlalu cepat justru memicu burnout.

    Dengan konsep “No Rush”, target tetap bisa dicapai, tetapi prosesnya dinikmati tanpa tekanan berlebihan. Misalnya, mahasiswa yang membagi waktu belajar dengan jeda istirahat, atau pekerja kantoran yang menuntaskan tugas harian tanpa begadang.

    Santai Tapi Bukan Malas

    Sebagian orang keliru menafsirkan “No Rush” sebagai sikap menunda pekerjaan. Padahal, filosofi ini lebih menekankan manajemen waktu yang realistis.

    Alih-alih panik mengejar deadline, orang membuat daftar kecil pekerjaan lalu mengerjakannya satu per satu. Ritme santai ini membuat fokus lebih terjaga, stres berkurang, dan hasil kerja lebih rapi.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Santai bukan berarti leha-leha, melainkan memberi tempo yang lebih manusiawi dalam menyelesaikan tugas.

    Sejalan dengan Kesadaran Mental Health

    Fenomena “No Rush” juga berkaitan erat dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental. Gen Z semakin terbuka membicarakan stres, kecemasan, hingga pentingnya menjaga work-life balance.

    Di media sosial, banyak kreator berbagi tips untuk menerapkan gaya hidup ini, mulai dari meditasi singkat, jalan sore, hingga mematikan notifikasi ponsel agar lebih tenang saat bekerja.

    Tren ini muncul sebagai alternatif budaya kerja serba cepat yang kerap mengukur nilai seseorang dari seberapa sibuk dirinya. Bagi generasi muda, produktivitas tetap penting, tapi kebahagiaan dan kesehatan mental tidak boleh diabaikan.

    Menikmati Proses, Bukan Sekadar Hasil

    “No Rush” menegaskan bahwa mengejar mimpi tidak harus dilakukan dengan tempo tergesa-gesa. Filosofi ini menekankan pentingnya stabilitas, fokus, dan keseimbangan.

    Dengan pola ini, banyak orang merasa lebih menghargai proses. Mereka tetap menyelesaikan pekerjaan, namun dengan langkah lebih tenang. Cara ini membantu menjaga konsentrasi, mengurangi rasa tertekan, dan membuat hasil yang diperoleh lebih berkelanjutan.

    Bagi Gen Z, hidup bukan soal siapa yang paling cepat, melainkan siapa yang bisa menikmati perjalanan tanpa kehilangan arah.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Gaya Hidup

    Editor:Zamz