Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Mengenal Tradisi Ramadhan di Negara Islam, Sederhana dan Khidmat

  • 06 Mar 2025 13:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Selain di berbagai daerah di Indonesia, tradisi Ramadhan juga acap kali dilestarikan oleh sejumlah umat muslim di berbagai belahan dunia. Berbeda dengan di Indonesia yang sebagian besar diperingati dengan makan besar bersama, di negara lain tradisi Ramadhan justru dilakukan lebih sederhana.

    Di beberapa negara islam, tradisi pada bulan Ramadhan ini dilakukam dengan cara menghias jalan, rumah, dan dimana saja dengan lampu hias dan lentera, tabuh bedug, hingga tradisi unik seperti tembak meriam dan membaca puisi.

    Fanous (Mesir)

    Fanous adalah tradisi unik menjelang bulan Ramadhan tiba di negara Mesir. Biasanya, masyarakat Mesir akan memasang lentera-lentera nan cantik di mana saja. Lentera berbagai ukuran dan bentuk itu akan dipasang di dinding, di halaman rumah atau di tempat-tempat umum. Pokoknya, saat menjelang Ramadhan, Mesir akan berubah jadi negara penuh lentera cantik.

    Fanous sudah menjadi tradisi yang turun temurun. Bentuk lenteranya pun kian beragam. Selain tradisi fanous, masyarakat Mesir juga akan membuat makanan khas tatkala Ramadhan datang. Mereka selalu membuat kue atau camilan yang bernama kunafa, qatayef dan minuman khas bernama qamar el-din.

    Roadha Mas (Maladewa)

    Negara Maladewa yang terkenal dengan pantainya yang indah itu ternyata penduduknya semua beragama Islam. Bahkan agama yang diakui di negara kecil itu hanya Islam. Pada saat bulan Ramadhan tiba, masyarakat di sana akan antusias menyambutnya. 

    Berbagai acara digelar termasuk festival musik tradisional dan budaya. Namun yang paling unik ada sebuah tradisi yang tak ada di negara manapun, yaitu Roadha Mas. Tradisi ini hanya terjadi pada saat Ramadhan tiba, yaitu berupa pembacaan puisi (raivaru) sesaat setelah berbuka puasa. 

    Biasanya puisi yang dibacakan adalah puisi tradisional dengan isi seputar bulan Ramadan. Puisi yang dibaca pun tidak terlalu panjang, hanya sekitar tiga baris atau lebih. Masyarakat di sana sangat suka mendengar puisi tradisional asli Maladewa itu. Jika teman-teman berbuka puasa di restoran Maladewa, tentu saja akan menyaksikan seorang penyair yang khusus membacakan puisi atau Roadha Mas sesaat setelah berbuka puasa.

    Tembak Meriam (Makkah)

    Tradisi tembak meriam adalah kebiasaan umat Islam di Makkah, Arab Saudi selama satu bulan saat Ramadan untuk menandakan waktu buka puasa telah tiba. Biasanya warga di sana akan berkumpul untuk melakukan takjil di Masjidil Haram.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Ketika  sudah terdengar bunyi meriam, artinya mereka sudah bisa berbuka puasa. di Masjidil Haram sendiri, pemerintah sudah menyediakan takjil gratis untuk semua yang berpuasa. Tetapi tak sedikit orang-orang yang sukarela membagikan makanan untuk takjil.

    Pembagian makanan di Masjidil Haram sangatlah tertib. Meriam yang ditembakan saat Ramadhan diletakkan di gunung sebelah Timur Masjidil Haram. Masyarakat menyebutnya dengan Jabal Midfa atau Gunung Meriam. Nah, jika kalian kebetulan beribadah puasa di Makkah, jangan kaget ya dengan dentuman meriam tersebut. Justru harus senang karena saatnya buka puasa tiba.

    Meniup Nafar (Maroko)

    Di Maroko, ada sebuah tradisi membangunkan orang untuk sahur sama dengan di Indonesia. Bedanya, kalau di Maroko alat yang dipakai untuk membangunkan orang-orang adalah sebuah terompet tradisional yang disebut Nafar. Orang yang bertugas meniup nafar adalah orang-orang yang dipilih berdasarkan kejujuran dan empatinya. Mereka akan bangun lebih awal dan melakukan tugasnya hingga fajar. 

    Belediye (Turki)

    ternyata membangunkan sahur saat Ramadhan dengan bunyi-bunyian itu tidak hanya di Indonesia saja lo,  tapi juga di Turki. Sebelum Ramadhan tiba, Belediye (Balai kota) menerima pendaftaran Ramazan Davulcusu (penabuh bedug Ramadan).

    Bagi yang memenuhi persyaratan, akan dipilih dan bertugas membangunkan orang-orang sahur selama Ramadan. Tentunya mereka diberi gaji dari Belediye. Selain digaji, mereka juga berhak diberi uang oleh orang-orang yang dibangunkannya. Seorang Ramazan Davulcusu akan bertanggung jawab membangunkan masyarakat dalam satu daerah. 

    Memasang Lampu Hias (Yordania)

    Yordania memiliki kebiasaan unik juga dalam menyambut bulan Ramadan, yaitu dengan memasang lampu hias di sepanjang jalan. Selama Ramadan berlangsung, negara tersebut jadi sangat ramai oleh lampu hias warna warni dan beragam bentuk juga.

    Semua masyarakat berlomba-lomba memasang lampu hias di sekitar rumah dan jalanan untuk meramaikan momentum Ramadhan yang hanya sekali dalam setahun itu. 

    Henna (Pakistan)

    Pakistan memiliki tradisi sangat unik sendiri saat bulan Ramadhan. Perempuan di sana berlomba-lomba pergi ke pasar untuk belanja gelang warna-warni dan melukis tangan juga kakinya dengan henna.

    Biasanya tradisi ini dilakukan persis sehabis berbuka puasa. Untuk menampung banyaknya peminat, sejumlah toko lukis henna buka hingga 24 jam. Tidak hanya itu, toko-toko tersebut juga dihias agar lebih menarik dan disinggahi para perempuan.

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf