Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Liga 4 Jatim Dimulai Januari 2025, 66 Tim Siap Berlaga

  • 19 Dec 2024 11:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Liga 4 Jatim melibatkan 66 tim, terbanyak di Indonesia, dan dimulai pada 5 Januari 2025.
    • Kompetisi menggunakan format home tournament dengan 16 grup.
    • Persewangi Banyuwangi masih tercatat sebagai tuan rumah meski sedang berduka.

    Liga 4 Jawa Timur dipastikan mulai bergulir pada 5 Januari 2025 hingga 28 Februari 2025. Kompetisi amatir ini menjadi yang terbesar di Indonesia dengan total peserta 66 tim, menurut Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur.

    Dilansir dari situs berita RRI, Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Dyan Puspito Rini, menjelaskan bahwa perubahan nama dari Liga 3 Jatim menjadi Liga 4 mengikuti kebijakan PSSI Pusat. Kebijakan tersebut juga terkait Liga Nusantara yang melibatkan 6 tim Liga 2 dan 10 tim dari 16 besar Liga 3 musim 2023/2024.

    “Liga 4 Jatim ini jumlah pesertanya terbanyak di Indonesia,” ujar Dyan.

    Kompetisi ini akan menggunakan format home tournament dengan sistem setengah kompetisi. Sebanyak 66 tim akan dibagi ke dalam 16 grup, terdiri dari 14 grup dengan 4 tim dan 2 grup dengan 5 tim.

    Saat ini, ada 14 tuan rumah yang telah ditetapkan, termasuk Persewangi Banyuwangi, Mitra Surabaya, Persid Jember, Perseba Bangkalan, Persida Sidoarjo, hingga Persepon Ponorogo. Dua tuan rumah lainnya akan dikelola langsung oleh Asprov.

    “Persewangi sampai saat ini masih tercatat sebagai tuan rumah meskipun sedang berduka atas meninggalnya pelatih kepala mereka. Kami belum tahu apakah ada perubahan ke depannya,” tambah Dyan.

    Pembukaan Liga 4 Jatim rencananya akan berlangsung di Stadion Jember Sport Garden. Asprov menargetkan seluruh jadwal selesai sebelum Ramadan untuk mengakomodasi kebutuhan peserta.

    Terkait masa depan Liga 4, Asprov masih menunggu arahan dari PSSI Pusat. “Kami ingin memastikan Liga 4 tidak dipersepsikan sebagai degradasi dari Liga 3, melainkan sebagai penyesuaian sistem baru. Hal ini juga penting untuk menjaga minat sponsor,” jelas Dyan.

    Editor:Tri