KBRT - Liga 4 Jawa Timur telah dimulai pada 6 Januari 2025 lalu dengan babak penyisihan di 14 grup. Suporter dari berbagai klub memiliki harapan tim yang didukung mampu bersaing di babak penyisihan dan mewakili grupnya bertanding di tingkat lebih tinggi.
Membahas sepak bola di Jawa Timur, tidak lengkap jika tidak mengetahui sejarah sepak bola di Indonesia. Sepak bola menjadi olahraga yang digemari oleh masyarakat Indonesia dan mampu menyatukan berbagai elemen untuk mendukung Tim Nasional ke kancah Internasional dengan kenaikan kelas yang signifikan.
Dilansir dari buku 365++ Fakta Sepak Bola yang disusun oleh Desi Saraswati dan Jho Juanda, beriku sejarah sepak bola di Indonesia.
Di Indonesia sepak bola diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.
Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan “Sepak bola Kebangsaan”, Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.
Pada era sebelum 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.
Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.
Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).
Kabar Trenggalek - Olahraga
Editor:Danu S