Impian Persiga Trenggalek melaju ke babak 32 Besar Liga 4 Jawa Timur pupus. Setelah hanya meraih 1 poin pada fase grup K. Di Grup K, pemuncak klasemen, Persedikab Kabupaten Kediri yang melenggang ke babak berikutnya.
Pertandingan terakhir Persiga melawan Persekama Madiun Jumat 10 Januari 2025 di Stadion Canda Bhirawa Kediri sejatinya hanya hiburan karena tidak menentukan. Sempat unggul 2 gol di babak pertama, Persekama justru membalasnya dengan jumlah gol yang sama pada babak ke-2. Skor 2-2 bertahan hingga pluit panjang wasit dibunyikan.
Satu poin yang diperoleh dari pertandingan terakhir itulah yang dibawa pulang oleh Persiga.
Kabar Trenggalek merangkum perjalanan Persiga Trenggalek sejak persiapan hingga pertandingan fase grup K:
Daftar Isi [Show]
Menang Tipis saat Uji Coba vs Persepon Ponorogo
Persiga dua kali menggelar uji coba: Persepon Ponorogo dan Persenga Nganjuk.
Uji coba kali pertama melawan Persepon Ponorogo digelar di Stadion Batoro Katong, Rabu 25 Desember 2024 dengan skor tipis 1-0.
Membawa formasi 3-4-3 Persiga Trenggalek membobol pertahanan Persepon Ponorogo jebol di menit 63 dengan gol semata wayang Rangga yang menerima umpan matang Ali Mustofa.
Ditaklukkan saat Uji Coba dengan Persenga Nganjuk
Uji Coba ke-2 melawan Persenga Nganjuk di Stadion Anjuk Ladang, Nganjuk, 30 Desember 2024. Kali ini, Persiga Trenggalek mengalami kekalahan 0-1 dari Kabupaten Nganjuk.
Pertandingan berlangsung ketat, tetapi meski memiliki banyak peluang di babak pertama, Persiga gagal mencetak gol dan justru kebobolan saat menit-menit akhir babak pertama.
Tentukan Komposisi Tim, 40 Persen Pemain Luar Daerah
Dari seleksi dan uji coba, akhirnya Persiga Trenggalek berhasil menentukan komposisi pemain, 60 persen pemain lokal, sisanya- 40 persen pemain luar daerah. Soal strategi, pelatih Mursyid Effendi mengandalkan formasi 3-4-3.
Pada Liga 4 Jatim 2025, Persiga masuk grup K bersama tuan rumah Persedikab Kabupaten Kediri, Persenga Nganjuk, dan Persekama Kabupaten Madiun.
Berikut daftarnya:
Penjaga gawang; Latif; Ivan, Pemain Belakang; Predifa, Udin, Diki, Tito, Bayu, Samsul. Pemain Tengah; Ridho, Rangga, Nabil, Fiki, Dimas, Putra, Aldo. Pemain depan; Ali, Danang, Risky, Kamaru, Moch Fikri, Rendi, Rizal.Wahyu
Tim Pelatih Pelatih kepala: Mursyid Effendi, Asisten pelatih: Yanto Imam, Pelatih kiper: Marwoto, Tim medis: Mahmud Basuki, Kitman: Abdul Aziz
Start Buruk, Kalah dari Persenga
Persiga Trenggalek mengawali pertandingan perdana Liga 4 Zona Jawa Timur dengan kekalahan telak 3-1 dari Persenga Nganjuk.
Dalam pertandingan di Stadion Candra Birawa, Kediri, pada Senin, 6 Desember 2024, ketiga gol Persenga tercipta pada babak pertama.
Persiga hanya membalas dengan satu gol melalui sepakan Muhammad Fikri Ramadhan
Pertandingan berakhir dengan skor 3-1, menandai awal yang buruk bagi Persiga di Liga 4.
Peluang Tamat setelah Dibantai Tuan Rumah Persedikab 4-1
Persiga Trenggalek mengalami kesulitan di Liga 4 Jatim Grup K setelah menderita dua kekalahan berturut-turut, termasuk dalam pertandingan melawan tuan rumah Persedikab Kediri dengan skor 4-1.
Pada babak pertama, Persedikab berhasil mencetak tiga gol lebih awal, meski Persiga sempat mencetak satu gol balasan melalui kapten Alif Mustofa.
Kondisi lapangan yang semakin sulit akibat hujan membuat jalannya pertandingan menjadi lebih menantang. Meskipun pemain Persiga berusaha bangkit, mereka akhirnya kebobolan gol keempat melalui tendangan Redhi Suwarno pada menit ke-86.
Pelatih Mursyid Efendi mengkhawatirkan dampak cuaca terhadap strategi dan kemampuan pemain di lapangan, menyatakan bahwa kondisi tersebut menjadi kendala utama bagi tim dalam meraih hasil maksimal.
Persiapan Sangat Minim, Hanya Sebulan
Persiga Trenggalek gagal melanjutkan langkah ke fase 32 Besar, karena kekalahan di dua pertandingan Liga 4 Jawa Timur Grup K. Disusul hasil imbang melawan Persekama, Persiga hanya mendapatkan 1 poin.
Pelatih Kepala Persiga Trenggalek, Mursyid Effendi menunjuk sejumlah faktor penyebab. Dua pertandingan awal digelar dengan kondisi lapangan becek.
“Skema formasi kami kan 4-3-3, strateginya main dari kaki ke kaki. Jika lapangan tergenang air itu tidak bisa sama sekali. Kami minta diundur pertandingan, tapi wasit tidak mengizinkan. Sebenarnya, kalau sesuai regulasi, harusnya bisa. Mungkin panitia tidak mau ambil risiko,” jelas Mursyid.
Selain faktor lapangan, Mursyid juga mengakui beberapa kelemahan timnya, terutama pada persiapan yang hanya berlangsung selama satu bulan. Selain itu, para pemain masih belum mampu menerjemahkan strategi yang diberikan dengan baik.
“Tadi anak-anak sudah saya kumpulkan, dan memang evaluasi menjadi hal yang sangat penting,” ujarnya.
Catatan:
Kegagalan Persiga Trenggalek untuk maju ke babak 32 Besar Liga 4 Jawa Timur menjadi pertanda penting mengenai perlunya evaluasi menyeluruh terhadap persiapan tim.
Dengan hanya meraih 1 poin dari tiga pertandingan, terlihat bahwa persiapan yang minim, hanya berlangsung selama sebulan, sangat berkontribusi terhadap penampilan buruk di fase grup, selain masalah lapangan becek yang tidak mendukung strategi permainan yang diterapkan.
Dengan persiapan yang matang, tim seharusnya beradaptasi dengan segala kendala di lapangan. Kombinasi antara kurangnya praktik yang efektif dan keterbatasan waktu persiapan mengakibatkan tim tidak dapat menerjemahkan strategi permainan ke dalam performa yang maksimal di lapangan.
Ke depan, PSSI Trenggalek harus lebih serius dalam mempersiapkan tim, terutama dalam menjalin kerjasama yang lebih baik untuk pengembangan pemain lokal dari kelompok usia yang sesuai.
Hal ini penting tidak hanya untuk menggembleng keterampilan pemain, tetapi juga membangun daya saing di tingkat yang lebih tinggi.
Pengembangan pemain lokal yang berkelanjutan akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan memungkinkan tim untuk lebih siap menghadapi kompetisi yang akan datang.
Jika langkah ini tidak segera diambil, kemungkinan Persiga Trenggalek untuk mengalami kegagalan serupa di masa depan akan semakin besar.
Kabar Trenggalek - Olahraga
Editor:Danu S