Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kronologi Mahasiswi UIN SATU Meninggal: Pasca Senam di Lembah Kepuh

Lembah Kepuh, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Trenggalek jadi saksi bisu meninggalnya Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung. 

Mahasiswa tersebut merenggut nyawa Minggu, (24/12/2023), meninggalnya mahasiswa tersebut diketahui pasca mengikuti senam pagi yang ada di Desa Sukorejo bersama teman lainnya. 

Mahasiswi SAD (21) tersebut adalah warga Blitar, yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari ke depan. KKN tersebut sebagai wadah mahasiswa untuk mengabdi di Masyarakat.

Lembah Kepuh Jadi Saksi Bisu 

Lembah kepuh tersebut sebagai tempat wisata Edupark yang dibangun oleh Desa Sukorejo. Lembah kepuh juga memiliki tempat ngopi dan berkumpul dengan pemandangan nuansa bentangan gunung dan sawah. 

Mahasiswa SNAD (21) saat itu sedang mengikuti kegiatan bersama teman-temanya. Kisaran 21 teman kampusnya juga ikut senam pagi sebelum terjadi peristiwa SNAD (21) meninggal. 

Kapolsek Gandusari Iptu Katik, menerangkan kegiatan senam dilakukan KKN sekitar pukul 06.30 Wib. Setelah berjalan senam, tak selang lama SNAF (21) pingsan dan berujung meninggal dunia. 

"Beberapa menit setelah melakukan senam, korban tiba-tiba pingsan, dengan bergerak mundur ke belakang dan memegang pundak salah satu temannya," ujar Katik. 

Minyak Kayu Putih Jadi Pertolongan Pertama 

Saat mengetahui SNAD (21) bergerak mundur dan pingsan, teman-temannya mengerubungi. Kemudian, memberikan pertolongan pertama dengan mengoleskan minyak kayu putih, dengan harap sadar dari pingsan. 

Namun, usahanya itu belum membuahkan hasil. SNAD kemudian dilarikan ke Puskesmas Gandusari, Trenggalek untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan. 

"Namun, sayangnya nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan bahwa meninggal dunia," tegas Katik. 

Meninggal Dunia Diduga Jantung Berhenti Sejenak 

Dari hasil pemeriksaan dokter di Puskesmas Gandusari, menyatakan korban meninggal karena terindikasi berhenti jantung yang mendadak. Sehingga menyebabkan pingsan dan berujung meninggal dunia. 

Kemudian hasil pemeriksaan petugas medis tidak ditemukan adanya tindak kekerasan pada tubuh korban. Sehingga jenazah langsung dibawa pulang ke rumah duka Blitar, untuk disemayamkan. 

"Ikhtiar penyelidikan petugas dan pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Gandusari tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan medis, korban diduga meninggal karena Sudden Cardiac Arrest [henti jantung mendadak]," tandasnya.