Kebakaran hebat melanda sebuah dapur produksi jajanan khas Trenggalek di Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, pada Selasa (17/09/2024) sekitar pukul 14.45 WIB.
Kebakaran ini diduga bermula dari tungku penggorengan yang tidak padam sempurna, sehingga api menjalar dan membakar material kering di sekitar dapur.
Pemilik usaha, Mustaji, menjadi saksi pertama yang menyadari kejadian tersebut. "Tahu-tahu api sudah besar, tingginya sekitar 1 meter, dan membakar benda-benda seperti kayu di sekitar dapur," ungkapnya saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan.
Kronologi Kebakaran
Menurut Kepala Satuan Satpol PP dan Damkar Trenggalek, Habib Solehudin, kejadian bermula saat para karyawan selesai menggoreng tempe kripik pada pukul 15.00 WIB. Meskipun karyawan sempat memeriksa tungku, api ternyata belum padam sepenuhnya.
"Pada pukul 14.00 WIB, karyawan mulai menggoreng tempe kripik menggunakan tungku. Ketika selesai dan meninggalkan tungku pada pukul 15.00 WIB, mereka memastikan api padam. Namun, api ternyata masih menyala dan merembet ke benda-benda kering di sekitar dapur," jelas Habib dalam keterangannya.
Selama dua jam, 29 anggota pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang menghanguskan area seluas 300 meter persegi. Beruntung, mobil milik pemilik usaha yang hampir terbakar berhasil diselamatkan. "Saat api membesar, mobil hampir ikut terbakar, namun berhasil diselamatkan," tambahnya.
Kerugian dan Barang yang Diselamatkan
Habib juga mengungkapkan bahwa kebakaran ini menyebabkan kerugian material hingga Rp125 juta. Meski begitu, beberapa barang berharga berhasil diselamatkan, termasuk jajanan dan mobil yang ditaksir mencapai nilai Rp300 juta.
Sementara itu, Mustaji menyatakan bahwa api berasal dari tungku bekas penggorengan tempe kripik, yang sebelumnya digunakan dalam proses produ
