KBRT - Emosi memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan tubuh, mempengaruhi berbagai aspek fungsi fisik dan proses biologis. Emosi seperti stres, kecemasan, dan depresi dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan fisik.
Emosi-emosi ini mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, tingkat inflamasi, dan fungsi organ tubuh lainnya. Emosi saling berkaitan karena dapat memicu serangkaian peristiwa dalam tubuh yang mengakibatkan organ bekerja secara ekstra.
Dilansir dari buku Dialektika Kesehatan karya Intan Andini, berikut hubungan emosi dan kesehatan tubuh.
Daftar Isi [Show]
Penyakit Psikosomatik: Manifestasi Emosi dalam Bentuk Fisik
Kehidupan emosional yang tidak seimbang sering kali dapat menyebabkan penyakit psikosomatik, di mana kondisi fisik dipicu atau diperparah oleh stres emosional, seperti sakit kepala tegang, gangguan pencernaan, dan penyakit jantung.
Hormon dan Neurotransmiter: Penghubung antara Emosi dan Tubuh
Hormon dan neurotransmiter berperan sebagai penghubung antara keadaan emosional dan respons tubuh. Respon tubuh yang dihasilkan dapat berpengaruh terhadap kesehatan yang menerima akibatnya.
Respon Tubuh Terhadap Emosi: Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom memainkan peran penting dalam merespons emosi, mengatur fungsi-fungsi tubuh yang terkait dengan respons "fight or flight" atau "rest and digest". Strategi Mengelola Emosi untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Untuk mengelola emosi agar kesehatan menjadi lebih baik diperlukan teknik-teknik pereda emosi. Teknik relaksasi, meditasi, dan olahraga dapat membantu mengurangi stres dan memperbaiki kesejahteraan emosional dan fisik secara bersamaan emosi.
Teknik ini memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan fisik dan hubungan antara keduanya dapat membantu memelihara keseimbangan yang sehat dalam hidup.
Sebab itu keterampilan mengelola emosi perlu diketahui setiap orang untuk meringankan beban kerja organ tubuh dan mencegah timbulnya penyakit akibat emosi yang berlebihan.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Lek Zamz