Pembenahan yang dilakukan tersebut akan menguras waktu hampir satu bulan. Akibatnya, kendaran bermuatan besar roda empat/enam tak bisa melewati.
Menurut koordinator lapangan, Slamet, penutupan jembatan tersebut akan berakhir pada 19 September mendatang, kurang lebih 25 hari.
"Jembatan ini tak bisa dilewati kendaraan besar atau roda empat sampai proses pengerasan beton cukup kuat untuk di buka kembali laju lalu lintasnya," jelas Slamet saat dikonfirmasi.
Slamet mengatakan, jalur Ngampon - Bendo merupakan kawasan vital yang sering dilewati kendaraan besar. Menurut Slamet, pembenahan jembatan ini termasuk dalam indikator pembenahan darurat.
"Kemarin kondisinya berlubang dan retak-retak, jadi kondisinya sudah tidak dimungkinkan untuk jalur lintas kendaraan yang bermuatan berat," ujar Slamet.
Sementara itu, beberapa papan pengumuman terkait ditutupnya jalan sudah disebar di beberapa titik. Papan pengumuman itu juga menyertakan koordinasi bersama Satlantas Polres Trenggalek dan Dinas Perhubungan.
Dendi Hernawan, salah satu warga yang melewati jalan, berharap supaya Kendaraan Besar tidak melewati jalur Ngampon - Bendo.
"Kalau truk dan kendaraan besar ini masih melintas jalur ini ya tak akan bertahan lama, pasti akan rusak kembali, untuk hal itu mohon di pertimbangkan kembali," ujarnya. (kbrt)