Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Kekeringan Trenggalek Semakin Ekstrem, 44 Desa Sulit Air Bersih

Kemarau di Trenggalek berdampak pada kekeringan ekstrem. Jumlah warga yang mengalami kesulitan air bersih semakin banyak.

Desa yang terdampak kekeringan pada 23 September 2024 mencapai 44 Desa 12 Kecamatan. Saat ini sudah 44 desa. Kalau tahun sebelumnya 2023, 56 desa.

"Sejumlah 380 tangki air bersih telah disalurkan," ujar Stefanus Triadi Atmono, Kalaksa BPBD Trenggalek dalam keterangan tertulisnya. 

Sementara itu data menunjukkan Kecamatan dengan desa yang paling banyak terdampak adalah Kecamatan Panggul. Yaitu Desa Panggul, Desa Terbis, Desa Besuki, Desa Ngrencak, Desa Karangtengah, Desa Nglebeng, Desa Banjar, Desa Kertosono, Desa Manggis dan Desa Tangkil)

Selanjutnya adalah Kecamatan Pogalan, yakni Desa Ngulanwetan, Desa Ngulankulon, Desa Gembleb, Desa Pogalan, Desa Ngadirejo dan Desa Wonocoyo. Lalu ada  Kecamatan Gandusari dengan Desa Wonoanti dan Desa Ngrayung yang terdampak kekeringan.

Kemudian ada Kecamatan Dongko pada Desa Pandean dan Desa Cakul. Kecamatan Bendungan pada Desa Sengon, Desa Depok, dan Desa Srabah. Selanjutnya ada Kecamatan Karangan Desa Jatiprahu dan Desa Ngentrong.

Di Kecamatan Tugu ada tujuh desa yang terdampak. Desa tersebut adalah Desa Pucanganak, Desa Winong, Desa Nglinggis, Desa Dermosari, Desa Ngepeh, Desa Prambon dan Desa Duren.

Di Kecamatan Trenggalek ada Desa Ngares, Desa Sumberdadi, Kelurahan Tamanan, Desa Karangsoko, dan Desa Sukosari. Kemudian ada Kecamatan Durenan dengan Desa Sumberejo dan Desa Gador yang terdampak.

Lalu ada Kecamatan Suruh yakni Desa Mlinjon dan Desa Wonokerto. Selanjutnya adalah Kecamatan Pule dengan Desa Tanggaran dan Desa Sukokidul.

“Terbaru ada Kecamatan Watulimo dengan Desa Watulimo yang terdampak. Total ada 17705 jiwa dari 7796 KK yang terdampak,” paparnya.

Adapun proses pengajuan berawal dari masyarakat yang mengadukan pada perangkat desa. Kemudian perangkat desa menyampaikan pada pihak BPBD Trenggalek.

"Setelah pengajuan berhasil dan pasokan sudah tersedia, maka akan langsung disalurkan pada masyarakat," tandasnya.