Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Jalan Rusak di Perbatasan Ngadirenggo-Ngetal, Pengguna Jalan Keluhkan Kondisinya

  • 08 Mar 2025 16:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Sepanjang 400 meter jalan di perbatasan Desa Ngadirenggo dan Desa Ngetal mengalami kerusakan. Mulai dari depan lapangan bola voli Ngetal ke arah utara hingga Desa Ngadirenggo, setengah ruas jalan secara bergantian dari sisi timur dan barat berlubang serta bergelombang akibat tambalan yang tidak rata.

    Kerusakan jalan di seberang Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngetal ini menjadi perhatian warga. Mulyono (72), warga Desa Ngetal RT 11, RW 02, mengaku heran dengan kondisi jalan yang dahulu dibangun bersamaan.

    “Saya heran, jalan yang rusak parah hanya di perbatasan, padahal di selatan lapangan voli kondisinya masih cukup layak. Apakah kualitas aspalnya berbeda?” ujar Mulyono dengan nada bingung.

    Kerusakan jalan yang tidak merata ini kerap memaksa pengendara untuk menggunakan sisi jalan milik pengendara lain. Mulyono mengatakan, pengguna sepeda motor sering terkaget dan tak jarang terjatuh akibat lubang di jalan yang dikonfirmasi sebagai jalan kabupaten.

    “Pemerintah Desa Ngetal sempat melakukan perbaikan swadaya yang dibantu masyarakat dengan pengecoran jalan berlubang yang masih masuk wilayah Desa Ngetal,” jelasnya.

    Menurut Mulyono, jalan ini terakhir diaspal sekitar tujuh hingga delapan tahun lalu. Ia menuturkan sudah dua kali melakukan renovasi bersama warga Ngetal, tetapi hanya sampai di perbatasan desanya sendiri.

    “Setiap hari banyak truk melintasi jalan ini untuk mencari jalur pintas ke kota atau sebaliknya. Jika bertepatan dengan jam berangkat sekolah, warga sekitar kadang kesulitan menyeberang karena lalu lintas yang padat,” paparnya.

    Hal serupa disampaikan Imam Rofi’i (64), pekerja di tempat pembuatan batako di Desa Ngadirenggo, sekitar 100 meter dari perbatasan Desa Ngetal. Ia mengaku kesulitan saat mengantar pesanan melewati jalan yang rusak tersebut.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Jalan yang rusak di sebagian ruas membuat pengendara sering menyerobot sisi jalan lain demi menghindari lubang,” ujarnya.

    Imam, warga asli Dusun Nduwet, Desa Ngetal, sering melihat warga Desa Ngadirenggo menambal lubang menggunakan semen atau sisa paving.

    “Warga Ngadirenggo melakukan perbaikan sedikit demi sedikit, tetapi sering. Sepertinya mereka memperbaiki jalan jika ada sisa material dari pekerjaan mereka,” terangnya.

    Namun, ia juga menerima laporan bahwa paving yang digunakan untuk menambal jalan pernah dicuri oleh orang tak dikenal. Imam pun berpendapat bahwa perbaikan jalan tidak boleh dilakukan sembarangan.

    “Jika jalan diperbaiki lagi tanpa perencanaan yang baik, otomatis permukaan jalan semakin tinggi. Akibatnya, air yang biasa meluap dari sawah bagian barat saat musim hujan tidak bisa menyeberang ke sisi timur,” tandasnya.

    Imam khawatir, jika air tidak dialirkan dengan baik, banjir di Desa Ngadirenggo bisa semakin parah.

    “Jalan air juga harus ditambahkan di sisi barat jalan agar air dapat diarahkan menuju Sungai Ngetal di selatan,” pungkasnya.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf