Kabar Trenggalek - Pada tahun 2022 banyak terjadi bencana gempa bumi di Indonesia, salah satunya
gempa bumi di Cianjur pada 21 November, kemarin.Bencana gempa bumi di Cianjur yang menimbulkan korban dengan luka ringan, luka berat, hingga meninggal dunia perlu dihindari untuk kejadian gempa bumi yang akan terjadi di tahun depan.Merespons bencana di Indonesia selama 2022, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya bisa memitigasi gempa bumi.Dalam artikel berjudul, “Rawan Gempa bumi, Diperlukan Mitigasi Secara Mandiri” Imanuela Indah Pertiwi dan Marniati menjelaskan tindakan yang harus kamu lakukan saat gempa bumi.Indonesia menjadi salah satu wilayah rawan gempa bumi dan tsunami. Satu hal yang perlu diketahui, bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi secara pasti waktu kejadiannya. Mulai dari hari, tanggal, maupun waktu kejadiannya.Korban jiwa menjadi lebih banyak karena disebabkan oleh runtuhan bangunan, perabotan, kebakaran, tanah longsor, dan kepanikan.Keadaan ini memerlukan pemahaman mitigasi secara mandiri oleh masing-masing orang agar terhindar dari dampak akibat kejadian gempa bumi.
Tindakan yang Harus Kamu Lakukan saat Gempa Bumi
1. Mengenali Tempat Tinggal
Mitigasi secara mandiri dapat dimulai dari persiapan sebelum terjadi gempa bumi. Diawali dengan mengenali tempat tinggal dan tempat bekerja, memastikan bahwa struktur bangunannya kuat, serta letak bangunan terhindar dari bahaya akibat gempa bumi seperti tanah longsor dan rekahan tanah.Perabotan seperti lemari dan cabinet dapat diatur agar tidak roboh dengan menempelkannya pada dinding (dipaku atau diikat), serta meletakkan benda berat di bagian paling bawah untuk menghindari benda berat yang jatuh.
2. Menyiapkan Tas Siaga Bencana
Menyiapkan tas siaga bencana (emergency preparedness kit) yang berisikan dokumen/surat berharga, kotak P3K berisi obat-obatan, radio portable, pakaian, uang tunai, telepon genggam, masker, peluit, senter/lampu, baterai, makanan siap santap yang tahan lama, supplement, dan air minum. Sehingga, ketika terjadi gempa bumi tas tersebut dapat langsung dibawa ke titik berkumpul tempat evakuasi sementara.
Halaman selanjutnya3. Perhatikan Jalur Evakuasi...3. Perhatikan Jalur Evakuasi
Perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat, sehingga apabila terjadi gempa bumi sudah mengetahui tempat paling aman untuk evakuasi.Jalur evakuasi sebagai penunjuk arah ke tempat aman untuk berlindung, sangat perlu dipasang di bangunan/sarana publik seperti tempat kerja, rumah sakit, hotel, tempat wisata, dan sekolah.Papan titik berkumpul untuk menunjukkan sebagai tempat yang aman juga perlu dipasang di area lapangan luas yang jauh dari tiang, bangunan, dan pohon tinggi.
4. Catat Nomor Telepon Penting
Mencatat nomor telepon penting kedaruratan yang dapat dihubungi saat terjadi gempa bumi juga menjadi hal yang sangat penting. Saat terjadi gempa bumi, ketika merasakan guncangan/getaran secara refleks akan berlari ke luar rumah.Namun, perlu dipahami bahwa ada mitigasi perlindungan diri awal yang harus dilakukan saat merasakan guncangan gempa bumi.
5. Gempa Bumi Kuat: Jangan Paksa Keluar Rumah
Ketika sedang berada di dalam ruangan dan merasakan guncangan gempa bumi yang cukup kuat, jangan memaksakan ke luar ruangan, lindungi badan dan kepala (terutama tengkuk leher) dari kemungkinan adanya reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dan bersandar tepat di kaki meja. Drop, Cover, Hold On. Dapat juga berlindung di samping tiang kolom bangunan, melindungi kepala dengan kursi, dan selalu jauhi kaca.
6. Gempa Bumi Tidak Kuat: Lari ke Area Terbuka
Jika guncangan gempa bumi tidak begitu kuat, lari ke area terbuka yang aman dari reruntuhan apabila masih dapat dilakukan melalui tangga darurat (tangga biasa, bukan lift), sambil lindungi kepala dan tengkuk leher.Jika sedang berada dalam kendaraan, dan merasakan guncangan gempa bumi, maka segera hentikan kendaraan, kemudian keluar dan jauhi kendaraan tersebut untuk menghindari adanya rekahan tanah/jalanan. Ketika berada di luar ruangan/bangunan segera hindari bangunan tinggi/gedung, tiang listrik, dan pohon.
Halaman selanjutnya7. Gempa Bumi saat di Pantai: Pergi ke...7. Gempa Bumi saat di Pantai: Pergi ke Dataran Tinggi
Jika sedang berada di pantai dan merasakan guncangan gempa bumi yang sangat kuat dalam durasi waktu yang lama, segera lari menjauhi pantai menuju ke daratan yang lebih tinggi.Kemudian jika mendengar suara sirine segera lakukan evakuasi, untuk menghindari diri dari gelombang tsunami. Tanda-tanda akan terjadi tsunami yang dapat dilihat yaitu air surut secara tiba-tiba.Gempa bumi yang dapat menimbulkan bencana tsunami dicirikan dengan kekuatan gempa bumi yang besar (M>7), kedalaman gempa bumi yang dangkal (h<60 km), pusat/epicenter gempa bumi di laut, dan mekanisme sumber gempa bumi terjadi secara vertical (normal fault atau thrust fault).Mekanisme sumber gempa bumi inilah yang menyebabkan air laut surut secara tiba-tiba dan menjadi pertanda awal untuk terjadinya gelombang tsunami. Tidak hanya ketika berada di pantai yang perlu persiapan mitigasi, ketika berada di pegunungan pun perlu menghindari dari tempat yang berpotensi terjadi runtuhan batuan dan longsor.
8. Gempa Bumi Mulai Berhenti
Mitigasi secara mandiri juga sangat perlu diperhatikan setelah guncangan gempa bumi mulai mereda/berhenti. Jika berada di dalam ruangan, keluar dengan tertib melewati jalur evakuasi membawa tas siaga bencana, menuju ke titik kumpul menggunakan tangga biasa (bukan tangga berjalan atau lift), jauhi gerbang dan bangunan rapuh/retak.Kalau gempa tidak merusak, segera matikan sumber api, listrik, dan gas, serta pastikan ada atau tidaknya kebakaran, kebocoran gas, arus pendek listrik, dan kebocoran pipa air. Setelah berada di titik kumpul, cek anggota keluarga apakah ada yang terluka, dan mintalah pertolongan apabila terjadi lukaparah pada diri dan rekan di sekitar.Jangan masuk ke dalam bangunan yang terkena gempa bumi, karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan. Hindari berjalan di daerah sekitar gempa bumi, kemungkinan adanya gempa bumi susulan. Gempa bumi besar memiliki potensi disertai oleh gempa bumi susulan.Selalu mendengar/menyimak informasi terkini terkait gempa bumi melalui radio portable atau telepon genggam dari sumber terpercaya, jangan mudah terpengaruh dan percaya akan berita hoax tentang prediksi kejadian gempa bumi.Perlu juga mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi. Yang paling terpenting adalah jangan panik dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa demi keamanan dan keselamatan bersama.