Nasib Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Trenggalek harus dicoret. Karena, saat pelantikan ada yang tidak hadir di lokasi tanpa keterangan apapun.
Seorang anggota KPPS Trenggalek yang menghilang tanpa kabar itu di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan. Anggota KPPS itu seketika digantikan anggota baru.
Nurani, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek menerangkan, seorang anggota yang tidak hadir itu juga sudah ditunggu. Kemudian dilakukan telepon, namun juga tidak ada jawaban.
"Sudah diundang tidak datang, ditunggu juga, lalu ditelepon tidak bisa akhirnya solusinya dicari penggantinya, dan kalau bisa dilantik hari ini karena pelantikan hanya berlaku satu hari," jelas Nurani.
Sosok pengganti tersebut akan ditunjuk langsung oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sumurup. Penunjukan itu karena ada sisa lebih dari rekrutmen KPPS yang lalu.
"Kemarin pendaftar KPPS di TPS lain ada yang berlebih, jadi dialihkan dari pendaftar KPPS lain. Yang penting masih dalam bingkai satu desa," jelas Nurani.
KPU Trenggalek menjelaskan, dalam pelantikan KPPS hari ini, 16.427 anggota KPPS di Trenggalek diwajibkan menanam pohon.
Bibit pohon yang ditanam haruslah pohon yang punya batang tinggi. Mulai dari sengon, jati, Jabon, manggis, pohon pala, akasia dan lainnya.
Aksi tanam pohon ini dilakukan serentak se Indonesia untuk mengganti pohon yang ditebang sebagai bahan kertas dan logistik Pemilu 2024 lainnya.
"Pengadaan barang yang terbesar kita ada di surat suara dan form lain yang bahannya kertas. Climate change ini juga menjadi bagian isu penting pemerintah sehingga KPU ikut mendukung pelestarian lingkungan dengan mengganti pohon yang ditebang," tandas Nurani.