Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Harga Sayur di Trenggalek Naik Dua Pekan, Pedagang: Pembeli Mengeluh dan Kurangi Belanja

  • 28 May 2025 14:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Harga sayur mayur di pasar tradisional Trenggalek melonjak tajam selama dua pekan terakhir. Kenaikan harga ini berdampak langsung pada penurunan jumlah pembelian oleh konsumen, membuat pedagang mengalami penurunan penjualan.

    Jumiati (61), pedagang sayur dan bumbu dapur di Pasar Jarakan, Trenggalek, menyatakan bahwa kenaikan harga sudah berlangsung cukup lama dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

    “Sudah 2 minggu yang lalu, harga sayur masih tetap mahal,” ujar Jumiati saat ditemui Kabar Trenggalek, Selasa (27/05/2025).

    Ia menyebutkan, harga mentimun yang sebelumnya di bawah Rp 5.000 per kilogram kini melonjak hingga Rp 13.000. Menurutnya, kenaikan harga disebabkan oleh cuaca hujan yang berkepanjangan sehingga mengurangi pasokan dari petani.

    Tidak hanya mentimun, sayuran lain seperti terong, kacang panjang, dan sawi hijau juga ikut mengalami kenaikan harga.

    “Harga sawi hijau satu kilogram saja sekarang sudah dapat daging ayam setengah kilogram,” katanya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Jumiati menjelaskan, harga kacang panjang yang dulunya Rp 5.000 per kilogram kini mencapai Rp 15.000. Sementara, harga sawi hijau yang biasanya di bawah Rp 10.000 kini menyentuh angka yang sama, yaitu Rp 15.000 per kilogram.

    Ia menambahkan, kenaikan ini mulai terasa sejak hujan terus mengguyur Trenggalek sebelum banjir melanda. Kondisi lembap membuat sayuran cepat membusuk, ditambah hasil panen petani lokal yang menurun akibat gagal panen.

    “Seperti pelanggan timun yang biasa beli setengah kilogram setiap hari, setelah harga naik hanya beli seperempat kilogram,” terang Jumiati.

    Jumiati mengisahkan, ia sudah menata dagangannya sejak pagi hari dengan rapi menggunakan alas karung agar tidak kotor, namun sayuran dagangannya tetap tidak laku banyak. Sayur-sayuran masih memenuhi wadah keranjang, sementara bumbu dapur sudah berkurang setengah.

    Menghadapi timbangan tua yang setia menemani jualannya, Jumiati mengaku kerap menerima keluhan dari pembeli soal harga yang tak kunjung turun.

    “Semoga harga sayur cepat kembali turun, supaya pembeli tidak keberatan lagi membeli sayur,” pungkasnya.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz