Ghibah atau membicarakan orang lain merupakan perilaku yang dilarang dalam Islam.Hal ini dijelaskan dalam beberapa Hadits tentang ghibah. Perilaku ini termasuk perilaku buruk, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam Al-Qur'an surah Al-Hujurat ayat 13, ghibah diibaratkan dengan memakan daging saudara sendiri yang sudah mati. Hal ini menunjukkan bahwa ghibah merupakan perilaku yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌArtinya: "Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."Hadits Tentang Ghibah
Mengutip dari laman Muhammadiyah, Dalam hadits Rasulullah SAW, ghibah adalah menyebut sesuatu tentang saudaranya ketika ia tidak hadir dengan sesuatu yang benar tetapi tidak disukainya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُArtinya: “Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. pernah bertanya: “Tahukah kamu, apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab; “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya; “Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Beliau berkata: “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya.””
Berdasarkan hadits tentang ghibah diatas, ghibah dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti:
- Membicarakan keburukan fisik seseorang, seperti penampilan, kekurangan, atau cacatnya.
- Membicarakan keburukan akhlak seseorang, seperti sifat buruk, kebiasaan buruk, atau perbuatan buruknya.
- Membicarakan kesalahan seseorang, baik yang dilakukan di masa lalu maupun di masa sekarang.
Dampak Buruk Melakukan Ghibah
Ghibah memiliki dampak buruk yang merugikan, baik bagi orang yang menggunjing maupun orang yang diguingjing.
Dampak buruk bagi orang yang menggunjing antara lain:
- Mendapat dosa
- Mengundang laknat Allah SWT
- Mendapat balasan yang setimpal di hari kiamat
- Menyebabkan kerusakan hubungan dengan orang lain
- Menyebabkan stres dan kecemasan
Dampak buruk bagi orang yang diguingjing antara lain:
- Terluka perasaannya
- Merasa malu dan terhina
- Menjadi bahan pembicaraan orang lain
- Merasa tidak nyaman berada di lingkungannya
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari perilaku ghibah. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari ghibah.
Tips Menghindari Ghibah
- Selalu berpikir sebelum berbicara
- Berpikir tentang dampak perkataan kita terhadap orang lain
- Berusaha untuk selalu positif dalam berbicara tentang orang lain
- Menghindari pembicaraan yang tidak perlu
Itulah informasi hadits tentang ghibah, semoga dengan menghindari ghibah, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan dicintai oleh Allah SWT.