KBRT - Green Park Trenggalek pada bulan puasa tampak sepi dari pagi hingga siang hari karena banyak pedagang yang tidak berjualan. Namun, menjelang waktu berbuka, jumlah pengunjung mulai meningkat, meskipun hanya singgah sebentar untuk berbuka.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wiji Utami (43), warga RT 10 RW 03, Desa Sumbergedong. Wiji adalah seorang pedagang mainan anak-anak yang setiap hari berjualan di Green Park. Menurutnya, Ramadan kali ini membawa rezeki bagi para pedagang di Green Park, termasuk dirinya.
"Pada bulan Ramadan, pengunjung biasanya ramai saat waktu ngabuburit menjelang buka puasa. Mereka hanya singgah sebentar untuk berbuka, lalu bubar setelah azan magrib selesai," ujarnya.
Wiji sendiri telah belasan tahun berdagang mainan anak-anak. Sebelum menetap di Green Park, ia berjualan di sekolah dasar secara bergantian. Kini, selama bulan Ramadan, hanya Wiji yang tetap berjualan dari pagi hingga siang hari.
"Sebenarnya ada sekitar lima pedagang lagi di Green Park. Namun, saat bulan puasa, hanya saya yang berjualan dari pagi karena pedagang lain memilih tidak berjualan, takut dagangannya tidak laku," ungkapnya.
Menurut Wiji, pengunjung Green Park berasal dari warga lokal. Keberadaan taman bermain membuat anak-anak yang ditemani orang tua mereka sering memadati Green Park pada sore hari.
"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, Ramadan kali ini lebih ramai, meski hanya saat waktu ngabuburit," tandasnya.
Wiji mulai berjualan di Green Park Trenggalek setelah pandemi Covid-19 yang menyebabkan sekolah-sekolah tutup. Meski momen puasa ini membawa lebih banyak pengunjung, ia merasa kasihan kepada pedagang yang tidak bisa berjualan dari pagi hari di Green Park.
"Walaupun pengunjung Green Park ramai, jika di Alun-Alun atau Pasar Pon ada acara, tempat ini seketika menjadi sepi kembali," pungkasnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Lek Zur
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel 
