Kabupaten Trenggalek dianugerahi sumber daya alam yang luar biasa. Berbagai kekayaan alam itu ada yang dijadikan sebagai tempat wisata. Memang layak jika Kabupaten Trenggalek dijuluki sebagai southern paradise atau surga selatan. Sebab, ada banyak pantai dengan pesona alam yang indah dan tampak seperti potongan-potongan surga.
Trenggalek terkenal dengan wisata pantai yang banyak dan indah. Selain pantai, ada satu wisata alam yang sangat terkenal, yaitu Goa Lowo Trenggalek. Berdasarkan penelitian ahli geologi dari Perancis, Gilbert Manthovani dan Kingston Kho, pada 1983, Goa Lowo Trenggalek dinyatakan sebagai goa terpanjang se-Asia Tenggara. Di dalam Goa Lowo terbentang batuan karst yang indah.
Panorama indah Goa Lowo Trenggalek menjadi daya tarik para traveler untuk menjelajahinya. Para traveler bisa mengabadikan pengalaman menakjubkan dan paling berkesan saat mengunjungi Goa Lowo. Tentunya, ada spot-spot foto favorit untuk para traveler. Selain itu, para traveler bisa mendapatkan edukasi sejarah dan ilmiah tentang wisata alam Goa Lowo Trenggalek.
Oleh karena itu, kami sajikan Panduan Lengkap Berkunjung ke Goa Lowo Trenggalek. Berikut ulasannya:
Daftar Isi [Show]
- Ulasan Singkat tentang Goa Lowo Trenggalek
- Perawatan dan Pengembangan Goa Lowo dari Disparbud Trenggalek
- Sejarah Goa Lowo Trenggalek
- Goa Lowo Ditemukan Lagi
- Goa Lowo Diresmikan
- Edukasi Ilmiah tentang Lowo dan Batuan
- Bagaimana Goa Lowo Terbentuk?
- Batuan Goa Lowo
- Bagaimana Batuan Goa Lowo Dapat Merekam Medan Magnetik Bumi?
- Batuan Goa Lowo sebagai Perekam Perubahan Lingkungan Bumi
- Batuan Goa Lowo sebagai Perekam Perubahan Iklim Bumi
- Batuan Goa Lowo sebagai perekam Gempa Bumi
- Harga Tiket Goa Lowo Trenggalek
- Jalan Menuju Goa Lowo Trenggalek
Ulasan Singkat tentang Goa Lowo Trenggalek
Wisata alam Goa Lowo berada di Dukuh Kambe, Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dalam bahasa Jawa, ‘Lawa/Lowo’ artinya ‘Kelelawar’. Nama Goa Lowo diidentifikasi dari keberadaan kawanan kelelawar yang menghuni Goa Lowo Trenggalek.
Panjang Goa Lowo diperkirakan sekitar 2 kilometer. Akan tetapi, para traveler hanya bisa mengakses goa ini sekitar 850 meter. Sebab, bentangan goa sisanya belum dibangun akses jembatan. Kemudian, di jarak 850 meter, akses jembatan terpotong oleh aliran sungai bawah tanah sedalam 10 meter yang sangat deras.
Ketika masuk lebih dalam ke Goa Lowo, para traveler akan menemui beberapa bilik ruangan. Total ada 12 ruangan yang luas. Tapi, masih delapan ruangan yang sudah dibangunkan jembatan serta lampu. Lebar ruangan itu sekitar 50 meter dengan ketinggian bervariasi antara 20 hingga 50 meter. Kondisi ini membuat para traveler bisa bernafas tanpa perlu khawatir kehabisan oksigen.
Perawatan dan Pengembangan Goa Lowo dari Disparbud Trenggalek
Bentangan karpet biru berupa pantai di Kota Alen-Alen Trenggalek juga memiliki batuan yang tertata indah, yaitu Goa Lowo. Seperti namanya, goa ini sebagai tempat sembunyi kelelawar, namun kini menjadi tempat untuk berlibur.
Sejarah Goa Lowo Trenggalek
Kasidi, Juru Kunci Goa Lowo, menuturkan kisah Goa Lowo yang berkaitan dengan zaman Kerajaan Mataram, Kasunanan Surakarta. Kasunanan Surakarta ingin memperluas daerah kekuasaan di wilayah Mancanegara Timur. Daerah yang menjadi target perluasan wilayah itu sekarang bernama Pantai Prigi, di Kecamatan Watulimo.
Goa Lowo Ditemukan Lagi
Menurut penuturan Kasidi sebagai Juru Kunci Goa Lowo, pada tahun 1931, ada warga Desa Watuagung, bernama Lomedjo, yang menemukan kembali keberadaan Goa Lowo. Dahulu, kawasan Goa Lowo masih berupa hutan belantara. Penduduk di Desa Watuagung masih sedikit. Bahkan Lomedjo yang tinggal di sana tidak memiliki tetangga.
Goa Lowo Diresmikan
Pada tahun 1983, Bupati Trenggalek dijabat oleh Kolonel Soedarso. Waktu itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek mendatangkan ahli geologi dari Perancis bernama Gilbert Mantovani dan Kingston Kho. Kedatangan para ahli geologi itu sebagai langkah awal perencanaan Goa Lowo sebagai destinasi wisata alam.
Penelitian Gilbert Mantovani dan Kingston Kho menemukan 12 ruangan yang luas di dalam Goa Lowo. Kemudian, panjang Goa Lowo memiliki panjang 2 kilometer. Atas dasar penelitian tahun 1983 ini, Goa Lowo dinyatakan sebagai gua terpanjang se-Asia Tenggara.
Goa Lowo resmi dijadikan sebagai destinasi wisata alam pada tahun 1984. Awalnya para pengunjung harus melintasi sungai bawah tanah yang mengalir di dasar Goa Lowo. Lalu, mulai tahun 1999, zaman Bupati Ermono, jembatan di Goa Lowo mulai dibangun.
Saat mengunjungi Goa Lowo, ada patung-patung yang diibangun oleh masyarakat Desa Watuagung untuk mengenang dan menghormati sosok penjaga Goa Lowo. Ada patung Sri Ratu Lowo, Lowo Gada, dan Lowo Cakra.
Menurut cerita tetua di Desa Watuagung, setelah masa Tumenggung Yudha Negara menjalankan misi, ada sosok perempuan bernama Putri Ayu yang melakukan semedi di Goa Lowo. Putri Ayu menjaga Goa Lowo bersama Lowo Gada dan Lowo Cakra, sebagai punokawan atau pasukannya.
Edukasi Ilmiah tentang Lowo dan Batuan
Selain panorama bebatuan yang indah, Goa Lowo memiliki potensi pengembangan dalam segi wisata edukasi. Dari pembahasan sebelumnya, sejarah Goa Lowo sudah bisa dijadikan sebagai salah satu materi wisata edukasi. Akan tetapi, berbagai penelitian terus dilakukan terhadap Goa Lowo. beberapa hasil penelitian itu menunjukkan bahwa bentang alam Goa Lowo memiliki potensi wisata edukasi geowisata.
Bagaimana Goa Lowo Terbentuk?
Goa adalah rongga besar yang ada di bawah tanah dan sering kali dialiri aliran sungai. Goa sering kali terbentuk di daerah kapur atau karst yang terbentuk akibat adanya hujan asam. Sehingga, zat asam yang terlarut dalam air hujan mengikis batuan kapur yang ada di bawah tanah dan terjadi rongga-rongga.
Goa Lowo terbentuk di wilayah karst sekitar Watulimo Trenggalek, di mana wilayah karst tersebut terjadi akibat pengangkatan dasar laut yang disebabkan oleh penunjaman lempeng Indo Australia terhadap lempeng Eurasia yang berposisi sekitar 145 mil dari garis pantai sepanjang Jawa bagian Selatan.
Batuan Goa Lowo
Rembesan air tanah yang masuk melalui goa akan membawa mineral yang didominasi mineral kalsit CaCO3 membentuk bantuan goa atau disebut speleothems. Speleothems terdiri atas beberapa jenis, yaitu stalagmite, stalactite, dan flowstone, adalah batuan yang terbentuk dari mineral-mineral yang terkandung dalam air dan merembes secara lambat pada dinding-dinding atau dasar goa.
Batuan stalagmite yang diambil dari area Goa Lowo dan sekitarnya ditentukan umumnya dengan dating radiometri C14 dan menunjukkan hasil bahwa stalagmite dari Goa Lowo memiliki umur sekitar 3000 tahun. Stalagmite tersebut juga memiliki sifat magnetik dan dapat merekam perubahan sifat medan magnetik yang berupa arah dan intensitas medan magnetik bumi selama 3000 tahun terakhir.
Bagaimana Batuan Goa Lowo Dapat Merekam Medan Magnetik Bumi?
Rembesan air hujan membawa material organik seperti mineral kalsit yang bertindak seperti kompas di atas rembesan air yang menetes pada batuan dasar Goa Lowo. Peran mineral magnetik seperti jarum kompas dan akan selalu mengarah ke arah medan magnetik bumi dan terendapkan dalam lapisan stalagmite. Lalu terekam karena air akan menguap dan tertindih lapisan di atasnya.
Batuan Goa Lowo sebagai Perekam Perubahan Lingkungan Bumi
Batuan Goa Lowo juga merupakan arsip alam yang dapat diteliti untuk menjelaskan lingkungan di sekitar batuan tersebut tumbuh. Batuan goa di Watulimo dari awal pertumbuhan goa hingga saat ini belum ada perubahan yang signifikan. Dari hasil analisis berdasarkan kandungan jenis pollen, menunjukkan bahwa lingkungan pertumbuhan goa tersebut dilingkupi oleh rerumputan dengan stalagmite yang diteliti berumur kurang lebih 3000 tahun.
Batuan Goa Lowo sebagai Perekam Perubahan Iklim Bumi
Hasil kajian perubahan iklim di masa lampau dari stalagmite yang berasal dari Goa Lowo dengan menggunakan data magnetik yang dicocokkan data C14 dan sunspot menunjukkan bahwa akan terjadi kecenderungan iklim basah di Indonesia dan akan mencapai puncaknya hingga tahun 2050.
Batuan Goa Lowo sebagai perekam Gempa Bumi
Rekaman gempa bumi besar dapat dilacak dari pergeseran arah sumbu pertumbuhan batuan goa terhadap vertikal. Gempa bumi besar disinyalir menyebabkan pergeseran posisi sumber tetesan maupun pergeseran batuan dasar tempat tumbuhnya batuan goa tersebut.
Demikian hasil penelitian dari akademisi gabungan berbagai kampus. Para akademisi mencatat, Goa Lowo Trenggalek merupakan salah satu goa yang masih perawan dengan penataan yang masih sangat sederhana. Penelitian melalui pengabdian masyarakat itu diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan obyek wisata menjadi industri wisata berbasis Sains Techno Park (STP). Sehingga bisa menumbuhkan minat wisatawan serta dapat menambah income generate Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Harga Tiket Goa Lowo Trenggalek
Untuk menikmati wisata di Goa Lowo Trenggalek pengunjung cukup merogoh kocek Rp. 10.000 per orang. Harga tersebut sangatlah murah, karena sudah dapat menyusuri goa terpanjang di Asia Tenggara.
Untuk menuju lokasi wisata Goa Lowo terbilang cukup mudah. Melewati ruas jalan nasional dan searah menuju lokasi wisata Pantai Prigi dan Pasir Putih. Sepanjang jalan anda akan mendapati papan cukup besar di tepi jalan sebagai penunjuk arah.