Di Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, hajatan demokrasi bukan sekadar urusan bilik suara dan tinta biru di jari manis. Sabtu malam, 16 November 2024, PPK Kecamatan Suruh punya cara unik untuk mendekatkan Pilkada 2024 ke tengah masyarakat: lewat final turnamen bola voli di lapangan Kerto, Dusun Panjen. Acara ini tak hanya menyuguhkan ketegangan pertandingan, tetapi juga membungkusnya dengan pesan-pesan demokrasi yang dibalut pesta kembang api dan doorprize.
Ini bukan sekadar turnamen olahraga, melainkan juga kampanye kreatif untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Seperti apa keseruannya? Mari kita tengok!
Daftar Isi [Show]
Sportivitas Lapangan, Demokrasi Bikin Terang
Final bola voli ini memang bukan sekadar adu kuat antar tim, tapi bisa juga menjadi ajang edukasi politik yang santai. PPK Kecamatan Suruh, dengan gayanya yang sederhana tapi strategis, memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan pesan penting: "Jangan golput di Pilkada, tanggal 27 November 2024 nanti!”
Camat Suruh, Kapolsek, Danposramil, hingga kepala desa turut hadir meramaikan. Dalam sambutannya, Camat Suruh menyampaikan, “Bola voli mengajarkan kita sportivitas, sama seperti demokrasi yang membutuhkan kejujuran dan keterlibatan aktif semua pihak.” Kata-kata itu disambut gemuruh tepuk tangan warga yang sudah siap menyaksikan pertandingan seru.
Namun, daya tarik utama acara ini tak hanya pertandingan. Di sela-sela jeda pertandingan, MC acara dengan luwes menyelipkan informasi seputar Pilkada: mulai dari pentingnya hak suara, bagaimana cara menjadi pemilih cerdas, hingga pengingat jadwal hari H.
Antusiasme Masyarakat, Antisipasi Cuaca
Malam itu, suasana di lapangan voli Kerto benar-benar hidup. Ratusan warga memadati area, membawa semangat yang tak kalah dengan pemain di lapangan. Anak-anak berlarian, ibu-ibu bersorak, bapak-bapak sibuk berdiskusi siapa yang akan menang.
“Selain nonton voli, kami juga dapat informasi penting soal Pilkada. Lumayan, sambil seru-seruan, tetap dapat edukasi,” ujar satu penonton yang datang bersama keluarganya.
Namun, tak semua berjalan mulus tanpa tantangan. Cuaca yang sempat mendung sejak sore membuat panitia sedikit was-was. “Kami khawatir hujan turun, apalagi ini acara outdoor. Tapi syukurlah, semua berjalan lancar,” kata Miko,Ketua PPK Suruh.
Doorprize dan Kembang Api: Hiburan Plus Pesan Demokrasi
Acara semakin semarak dengan pembagian doorprize. Dari kipas angin, hingga blender, semuanya berhasil membuat suasana lapangan semakin riuh. Penonton dengan nomor undian beruntung melompat kegirangan saat namanya dipanggil.
“Ini baru acara! Pulang-pulang bawa hadiah, sambil tetap diingatkan soal Pilkada. Jadi nggak cuma seru, tapi juga bikin inget tanggal coblosan,” ujar Pak Amin, salah satu warga yang berhasil membawa pulang hadiah payung.
Puncak acara diakhiri dengan pesta kembang api. Langit Suruh malam itu menjadi panggung cahaya warna-warni yang mengundang decak kagum. Anak-anak kecil bersorak, para remaja sibuk mengabadikan momen lewat kamera ponsel mereka.
“Harapan kami, seperti indahnya kembang api malam ini, Pilkada nanti juga akan membawa terang dan harapan baru untuk Suruh,” ujar salah satu panitia dengan penuh harap.
Rangkaian acara ini sudah dirancang tiga hari sebelumnya. Koordinasi dengan panitia bola voli, penyiapan hadiah, hingga pengisian acara dilakukan dengan penuh cermat. Tantangan cuaca tak menyurutkan semangat panitia untuk memastikan acara berjalan lancar.
Lewat sosialisasi di turnamen voli ini, PPK Suruh ingin mengingatkan bahwa Pilkada bukan hanya urusan elite politik, tetapi juga milik rakyat. Dengan informasi yang mudah dicerna dan pendekatan kreatif, masyarakat diajak memahami bahwa suara mereka adalah investasi masa depan daerah.
Antara Olahraga dan Demokrasi: Sebuah Refleksi
Bola voli dan Pilkada, dua hal yang mungkin terlihat jauh berbeda, ternyata bisa menyatu dalam harmoni yang menghibur sekaligus mendidik. Melalui acara ini, PPK Suruh berhasil membuktikan bahwa sosialisasi politik tak harus kaku dan membosankan.
Pada akhirnya, seperti halnya voli yang membutuhkan sinergi tim untuk mencetak poin, Pilkada juga membutuhkan partisipasi bersama agar demokrasi berjalan sebagaimana mestinya. Jadi, mari datang ke TPS pada 27 November nanti, karena suara Anda menentukan arah Suruh di masa depan.
Malam itu, Kecamatan Suruh tak hanya diterangi kembang api, tetapi juga semangat warga yang siap menyongsong Pilkada dengan harapan baru.