Jepang adalah salah satu negara dengan etos kerja tinggi dengan menjunjung nilai luhur, yang syarat akan nilai diri. Kamu bisa belajari dari mereka dengan menerapkan filosofi hidup ala Jepang untuk bisa menjalankan hidup dengan baik.
Sebagai negara yang maju di Asia, Jepang adalah negara yang memiliki budaya unik di masyarakatnya. Hal ini dipengaruhi oleh nilai luhur yang masih mereka pegang sekalipun zaman sudah modern.
Ajaran-ajaran luhur dari Jepang mengedepankan tentang kedisiplinan diri, tanggung jawab, dan pengembangan diri. Ketiga hal tersebut bermuara pada kehidupan yang lebih baik dan bahagia.
Melansir laman Times of India, berikut tujuh filosofi hidup ala Jepang yang bisa kamu terapkan dalam keseharian.
Daftar Isi [Show]
Filosofi Hidup ala Jepang
1. Ikigai
Ikigai adalah kata yang berarti "alasan untuk bangun di pagi hari". Konsep ini mengajak kita untuk menemukan tujuan hidup yang sesuai dengan diri kita. Cara untuk menerapkan konsep ini adalah dengan melakukan apa yang kita sukai, apa yang kita bisa, dan apa yang bisa memberi kita penghasilan.
Dengan demikian, Ikigai adalah proses untuk mengenal diri kita lebih dalam, terutama tentang potensi atau bakat yang kita miliki, agar kita bisa menetapkan arah dan tujuan hidup kita di masa depan.
2. Wabi-Sabi
Semua hal di dunia ini memiliki keindahan yang akan luntur seiring waktu. Konsep Wabi-Sabi mengajarkan kita untuk tidak terobsesi dengan kesempurnaan, tetapi lebih menghargai keindahan dari ketidaksempurnaan yang kita miliki.
Setiap orang pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan tidak ada yang sempurna. Bentuk dan warna wajah, tinggi badan, hingga keriput yang mulai timbul seiring bertambahnya usia adalah hal-hal yang harus kita syukuri. Dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih damai dan berkualitas.
3. Kaizen
Kaizen adalah istilah yang berarti "pertumbuhan yang berkesinambungan". Ajaran Kaizen memiliki filosofi untuk melakukan perubahan kecil setiap hari pada setiap proses atau tujuan hidup yang kita miliki.
Perubahan kecil ini jika dilakukan dengan konsisten akan menghasilkan hal yang besar. Ajaran Kaizen bisa dilakukan dari hal-hal kecil seperti menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga, belajar untuk mengembangkan skill baru, atau menjaga hubungan yang harmonis dengan orang-orang terdekat.
Dengan menerapkan Kaizen, kita akan terbebas dari rasa malas, menunda-nunda pekerjaan, dan takut akan gagal. Pada akhirnya, perubahan kecil ini akan membawa kita menuju kesuksesan di suatu hari nanti.
4. Shinrin-Yoku
Shinrin-Yoku adalah kata yang berarti "mandi di hutan". Ini adalah cara untuk membersihkan diri kita dari segala hal negatif dengan bermain di alam.
Alam dengan kesegarannya akan memberikan hal positif yang bisa mengusir stres, kegelisahan hati, dan meningkatkan kesehatan tubuh dan jiwa secara menyeluruh.
Cukup dengan bermain di taman, hutan, atau sungai dan menikmati suasana alam sudah berarti kita sedang melakukan Shinrin-Yoku. Daripada bermain sosial media terus-menerus, keluar dan mulai untuk menikmati keindahan alam.
5. Kintsugi
Kinstugi adalah seni untuk memperbaiki keramik yang sudah pecah. Bukan untuk dibuang, keramik yang pecah akan diperbaiki agar kembali memiliki nilai keindahan yang tinggi.
Ini adalah filosofi kintsugi, bahwa kegagalan, ketidaksempurnaan, atau luka lama tidak membuat kita tidak bisa bangkit lagi, tetapi justru menjadi sumber kekuatan untuk menjadi lebih baik.
Dalam kehidupan, kintsugi adalah sikap untuk menerima pengalaman masa lalu yang buruk dan telah membuat kita menjadi orang yang lebih baik sampai saat ini. Hal-hal buruk yang pernah terjadi akan menjadi kisah unik dan keberanian untuk bangkit adalah bagian dari perjalanan hidup yang tidak akan terlupakan.
6. Mono no Aware
Mono no Aware adalah ungkapan yang berarti "keindahan sesaat". Konsep Mono no Aware ini menunjukkan bahwa segala sesuatu di dunia ini akan cepat berakhir dan bersifat sementara, sehingga kita harus menghargai selama masih ada.
Menerapkan Mono no Aware dalam kehidupan bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita, seperti menikmati matahari terbenam, bunga yang mekar, udara sejuk, hingga tertawa bersama orang-orang terdekat. Momen-momen berharga yang bersifat sementara ini akan menumbuhkan rasa syukur dan kesadaran penuh terhadap kehidupan.
7. Omotenashi
Konsep dari Jepang ini berarti bahwa setiap orang harus memiliki sikap ramah, tanpa pamrih, dan tolong menolong orang lain yang membutuhkan.
Dalam praktiknya, bisa dilakukan dengan berinteraksi dengan hangat dengan orang lain dan memberikan bantuan tanpa mengharapkan balasan apapun.
Dengan menerapkan otomenashi akan membuat jalinan hubungan kamu lebih akrab dengan orang lain dan kebahagiaan. Serta, menumbuhkan rasa kebersamaan.
Demikian tujuh filosofi filosofi hidup ala Jepang yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hidup merupakan sebuah perjuangan dan setiap pilihan sederhana bisa berdampak besar dalam hidup.
Dengan mempelajari filosofi hidup ala Jepang ini diharapkan bisa meningkatkan keterampilan dalam menjalani kehidupan. Juga kita bisa memilih jalan hidup untuk mendapatkan arti kehidupan yang sesungguhnya.