Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Fakta Menarik Pantai Taman Kili-Kili: Pendaratan Induk Penyu Hingga Sandang Gelar Proklim Lestari

Fakta menarik Pantai Taman Kili-Kili yang semakin nyaman untuk wisata edukasi bagi anak-anak sekolah.

  • 14 Nov 2024 14:00 WIB
  • Google News

    Kabar Trenggalek - Pantai Taman Kili-Kili di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Trenggalek, merupakan destinasi wisata yang layak dikunjungi, khususnya bagi wisatawan yang tertarik dengan edukasi lingkungan dan konservasi penyu. Terletak dalam satu kawasan dengan Pantai Pelang, pantai ini tak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman unik dalam upaya pelestarian penyu.

    Awalnya, Pantai Taman Kili-Kili merupakan lokasi pendaratan bagi induk-induk penyu untuk bertelur. Melihat hal ini, kelompok masyarakat setempat berinisiatif membangun konservasi untuk melindungi salah satu mata rantai penting dalam ekosistem laut. Berikut beberapa fakta menarik yang menjadikan Pantai Taman Kili-Kili destinasi favorit bagi wisatawan, terutama keluarga.

    Pendaratan Lebih dari 50 Induk Penyu Setiap Tahun

    Setiap Januari hingga Juni, puluhan induk penyu mendarat di Pantai Taman Kili-Kili untuk bertelur. Diperkirakan lebih dari 50 induk penyu datang, menghasilkan sekitar 6.000 tukik atau anak penyu. Telur-telur tersebut kemudian dipindahkan oleh petugas konservasi ke lokasi yang lebih aman guna menghindari ancaman predator dan praktik perburuan ilegal.

    Konservasi Penyu Berbasis Masyarakat Terbaik di Jawa Timur

    Konservasi Penyu di Pantai Taman Kili-Kili telah mendapat pengakuan sebagai konservasi berbasis masyarakat terbaik di Jawa Timur oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Upaya konservasi ini juga membawa Desa Wonocoyo memperoleh predikat "Proklim Lestari Nasional" atas komitmennya terhadap pelestarian lingkungan.

    Beragam Jenis Tukik di Konservasi

    Di Konservasi Pantai Taman Kili-Kili, terdapat beberapa jenis tukik, yaitu Penyu Abu-Abu atau Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), dan Penyu Hijau (Chelonia mydas). Sebelumnya, pantai ini juga menjadi habitat bagi Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) yang kini sangat jarang ditemui.

    Lahan Hijau yang Rindang

    Pantai Taman Kili-Kili dikelilingi area hijau yang menambah kenyamanan bagi pengunjung. Di sini terdapat gazebo serta pepohonan seperti cemara laut, pandan, kelapa, dan ketapang yang membuat suasana semakin asri. Area ini juga sering dimanfaatkan sebagai lokasi wisata edukasi bagi siswa sekolah.

    Kawasan Ekowisata dengan Tiga Fungsi Utama

    Pemerintah Kabupaten Trenggalek menjadikan konservasi di Pantai Taman Kili-Kili sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), yang difokuskan pada tiga fungsi utama, yakni pendidikan, wisata, dan konservasi. Status ini memperkuat komitmen pantai sebagai tempat perlindungan bagi penyu sekaligus memberikan edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya pelestarian ekosistem laut.

    Pantai Taman Kili-Kili menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam, tetapi juga kesempatan belajar dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Pantai ini menjadi bukti bahwa wisata dapat berjalan beriringan dengan upaya konservasi demi masa depan yang lebih baik.

    Kabar Trenggalek - Trenggalekpedia

    Editor:Bayu Setiawan