KBRT - Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek menerjunkan tim medis untuk menangani kondisi kesehatan para pengungsi akibat longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Sebanyak 58 jiwa tercatat mengungsi, dengan mayoritas berada pada kelompok usia produktif dan lanjut usia.
Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, Sunarto, mengatakan bahwa pelayanan kesehatan menyasar seluruh kelompok usia, terutama lansia dan anak-anak yang rentan terhadap gangguan kesehatan.
“Pengungsi usia lanjut cukup banyak, namun kami sudah melakukan pelayanan kesehatan menyeluruh,” jelas dr. Sunarto.
Tim medis dari Puskesmas setempat telah memberikan layanan langsung di lokasi pengungsian. Lansia mendominasi pengungsi, dengan 21 orang berusia di atas 59 tahun, disusul 22 orang usia produktif 31–59 tahun, dan sisanya terdiri dari anak-anak dan remaja.
Kelompok lansia banyak mengeluhkan gejala seperti nyeri tubuh, pusing, dan nyeri pinggang. Petugas kesehatan memberikan pemeriksaan dan pengobatan langsung di tempat.
“Semua lansia sudah dilakukan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas jaga,” tambahnya.
Sementara itu, satu anak mengalami diare namun telah mendapatkan terapi medis dan dinyatakan sembuh. Untuk menjaga asupan gizi, Dinas Kesehatan juga menyalurkan susu serta makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak.
Guna memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan layanan, Dinas Kesehatan menerjunkan tim keliling. Langkah ini diambil karena akses menuju posko utama sulit dijangkau oleh sebagian pengungsi.
“Tim Puskesmas turun langsung melakukan pelayanan kesehatan keliling karena warga wilayah terdampak kesulitan akses menuju lokasi posko,” ujar dr. Sunarto.
Selain diare, tim kesehatan juga menangani kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan gangguan kulit yang dialami sebagian pengungsi. Semua keluhan tersebut telah direspons cepat oleh tenaga medis di lapangan.
“Semua warga yang berkeluhan sudah ditangani oleh tim Puskesmas yang jaga,” tegasnya.
Kabar Trenggalek - Kesehatan
Editor:Lek Zuhri