Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Dies Natalis Magnum ke-8, Bupati Trenggalek: Ini Contoh Organisasi Mahasiswa Daerah

Perkumpulan Mahasiswa Trenggalek Universitas Negeri Malang (Magnum) memperingati dies natalis ke-8 di di aula Gedung D3 Fakultas Ilmu Pendidikan UM, Sabtu (9/03/2024). Dies natalis bertajuk ‘Bersama Magnum, Menjalin Kebersamaan, Wujudkan Keselarasan’ ini menjadi ajang temu puluhan mahasiswa asal Trenggalek yang kuliah di Universitas Negeri Malang (UM).“Ini sebagai sarana hiburan di waktu banyak tugas, juga berguna untuk mempererat hubungan internal maupun eksternal,” kata Wildan Basori, ketua umum Magnum .Pria yang tengah menempuh studi Pendidikan Teknik Bangunan UM ini menjelaskan bahwa dies natalis rutin digelar tiap Maret. Ia juga memaparkan bahwa Magnum memiliki banyak program kerja (proker) dalam satu periode.“Ada beberapa proker, misal Samba atau sambut mahasiswa baru, ini memberi info terhadap mahasiswa baru asal Trenggalek. Ada Magnum Mengabdi, ini program terjun ke masyarakat langsung. Kemarin pengabdian di Dongko, Desa Pringapus,” terang Wildan kepada kabartrenggalek.comDalam dies natalis kali ini, Magnum turut mengundang beberapa tokoh di kabupaten Trenggalek secara daring. Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin,  kepala desa Pringapus  yang mewakili desa lokasi Magnum Mengabdi, Kepala BNN Kabupaten Trenggalek serta Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.Bupati Trenggalek yang akrab disapa Mas Ipin memberikan beberapa doa dan harapan bagi Magnum.“Semoga magnum sukses, lancar pendidikannya, dikabulkan cita citanya. Magnum sebagai contoh organisasi mahasiswa daerah yang dapat ditiru oleh mahasiswa dari kampus lain agar mahasiswa di Trenggalek juga aktif, ikut andil dalam peran daerah untuk Kabupaten Trenggalek,” tukas Mas Ipin.Riska Annisa, ketua pelaksana Dies Natalis Magnum, menyampaikan bahwa kini anggota magnum berjumlah 594 mahasiswa dengan 39 orang yang masuk dalam kepengurusan.“Mahasiswa dari Trenggalek angkatan 2022 ada 153 orang, yang tahun 2023 ada 139 orang, cukup banyak ya,” ujar Riska.Perempuan 20 tahun itu juga menyampaikan bahwa tak banyak kendala yang berarti dalam pelaksanaan agenda kali ini.“Cari tempat sih. Lumayan sulit untuk organisasi eksternal kampus, fasilitas untuk sewa juga sulit. Selebihnya nggak ada yang jadi kendala,” ungkap Riska.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *