KBRT – Bendahara Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan (KSPP) Syariah Madani, Nurkholison, menepis tudingan bahwa pihak koperasi tidak melayani penarikan simpanan anggota.
Dalam forum hearing yang digelar di ruang rapat DPRD Trenggalek, Nurkholison menyampaikan bahwa sejak Desember 2024 hingga kini, koperasi telah mencairkan dana sekitar Rp24 miliar kepada anggota.
“Dari 1 Desember 2024, 300 sampai 400 juta, bahkan ada catatan yang sampai 800 juta per hari sudah dikeluarkan koperasi untuk melayani penarikan uang oleh anggota,” ujar Nurkholison usai proses hearing, Kamis (12/06/2025).
Ia menjelaskan, dari total 14.000 anggota, sebagian besar sudah menerima pencairan dana, meski secara bertahap. Menurutnya, tuduhan bahwa koperasi tidak melayani anggota adalah tidak benar.
Nurkholison mencontohkan pola pencairan yang dilakukan secara cicilan, bukan kontan. Misalnya, anggota yang menarik Rp50 juta akan diberikan Rp10 juta terlebih dahulu, sedangkan yang menarik Rp5 juta akan menerima Rp500 ribu sebagai tahap awal.
“Terus terang, kalau ada penarikan uang secara bersamaan kami akan sangat keberatan. Seperti bank-bank besar pun akan kewalahan. Kami itu koperasi kecil,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa koperasi bekerja berdasarkan prinsip “dari anggota untuk anggota”, sehingga diperlukan kedisiplinan dalam pengembalian pinjaman oleh anggota lain. Menurut data yang disampaikannya, total dana yang beredar dalam bentuk pinjaman mencapai Rp33 miliar, sedangkan total simpanan anggota berkisar Rp50 miliar.
Menanggapi hasil hearing yang mewajibkan koperasi melunasi seluruh simpanan anggota paling lambat 12 September 2025, Nurkholison menyatakan pihaknya akan berupaya memenuhi kesepakatan tersebut.
“Selama waktu 3 bulan ke depan, kami akan memperjuangkan apa yang telah disepakati,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel 
.jpeg)
