Upacara adat Sedekah Laut di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, berlangsung meriah sekaligus menegangkan. Sebab, saat prosesi larung tumpeng dan kepala sapi, ada satu perahu terbalik di Sedekah Laut Pantai Konang Trenggalek, Rabu (09/08/2023).
Berdasarkan pantauan Kabar Trenggalek, pukul 11.41 WIB, berbagai tumpeng dan kepala sapi dibawa ke pinggir Pantai Konang. Masyarakat turut berkerumun dan mendokumentasikan detik-detik upacara adat Sedekah Laut.
Ada 5 perahu nelayan yang disiapkan. Dua perahu untuk melarung tumpeng dan kepala sapi. Sedangkan 3 lainnya berfungsi sebagai pengiring. Jurnalis Kabar Trenggalek memantau prosesi Sedekah Laut dengan menaiki salah satu perahu pengiring.
Dua perahu untuk melarung tumpeng dan kepala sapi berangkat pukul 11.46 WIB. Tiga perahu pengiring menyusul.
Siang itu, ombak laut Pantai Konang besar. Juru mudi perahu harus ekstra berhati-hati dan bersiaga menghadapi besarnya ombak. Perahu yang dinaiki jurnalis Kabar Trenggalek bersama empat warga lainnya berhasil lolos dari terjangan ombak bertubi-tubi.
Celakanya, dua perahu pengiring lainnya tak mampu menerjang ombak. Satu perahu memutar arah kembali ke pantai. Sedangkan satu perahu lainnya terbalik, 3 nelayan tercebur ke laut.
Sementara itu, dua perahu untuk melarung tumpeng dan kepala sapi terus ke tengah laut, melanjutkan prosesi Larung Sesaji tumpeng dan kepala sapi ke tengah laut.
Insiden perahu terbalik itu dibenarkan oleh Kepala Kepolisian (Kapolsek) Panggul, AKP Sudaroini. Menurut pantauannya, ada 3 nelayan itu berinisial SM, TW, WD.
"Hari ini pengamanan larung sesaji atau sedekah laut, tapi ada satu kapal yang terbalik," ujar Sudaroini.
Kerumunan masyarakat di bibir Pantai Konang berteriak panik. Terlihat, 3 nelayan itu memegang erat perahunya dengan sigap supaya tidak tenggelam. Ada satu nelayan yang melambaikan tangan sebagai tanda membutuhkan bantuan tali.
Nelayan di sekitar pantai segera berenang untuk membantu 3 nelayan yang terombang-ambing. Dengan membawa tali, ia berharap bisa menyambungkan sampai ke perahu yang terbalik.
Upaya itu gagal. Ombaknya terlalu besar. Tak putus asa, para nelayan lainnya menaiki perahu untuk membawa tali.
Setelah perahu nelayan sampai di lokasi, 3 nelayan dievakuasi. Mereka bekerjasama untuk mengikatkan tali ke perahu yang terbalik.
Setelah perahu evakuasi itu sampai di Pantai Konang, tali dipegang bersama. Masyarakat mulai dari nelayan hingga warga sekitar bergotong-royong dengan kompak. Mereka menarik tali untuk mengevaluasi perahu yang terbalik.
Dua perahu larung dan satu perahu pengiring kembali ke Pantai Konang, pukul 12.23 WIB. Satu dari tiga nelayan dilarikan ke klinik terdekat karena sempat ambruk akibat kelelahan.
Kabar baiknya, tidak ada korban jiwa dalam insiden perahu terbalik itu. Masyarakat tetap berhasil menjalankan upacara adat Sedekah Laut di Pantai Konang.
"Alhamdulillah ketiga awak yang ada di perahu bisa terselamatkan, dan alhamdulillah evakuasi ini berjalan lancar berkat semua, warga nelayan," ucap Sudaroini.
Sudaroini mengatakan, proses evakuasi nelayan dan perahu terbalik dilakukan sekitar 30 menit oleh nelayan dan masyarakat.
"Proses evakuasi sekitar seperempat sampai 30 menit, karena [3 nelayan yang tercebur] masih berada di tepian pantai," terangnya.
Atas insiden perahu terbalik itu, Sudaroini mengimbau agar masyarakat berhati-hati. Pihaknya mengaku sudah sering mengimbau masyarakat untuk berhati-hati demi keselamatan bersama.
"Mengingat musibah tidak bisa kita cegah, yang pasti alhamdulilah semua bisa terselamatkan," tandas Sudaroini.