Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Demokrasi di Sepanjang Jalanan Dongko

Sabtu pagi, 2 November 2024, suasana Kecamatan Dongko berubah. Tidak ada keramaian pasar atau acara besar yang memadati jalan. Namun, sebuah mobil dengan speaker besar di atasnya menarik perhatian banyak warga. Mobil tersebut adalah bagian dari sosialisasi Pilkada Serentak 2024, dikenal dengan nama ledang—cara klasik menyebarkan informasi di tengah masyarakat.

Pukul 08.00 WIB, Camat Dongko, Ibu Arianti Puji Astuti, berdiri di halaman kantor kecamatan. Di depan beliau, sebuah mobil pick-up sederhana siap berangkat. Banner besar tentang Pilkada menghiasi kendaraan itu. Dalam sambutannya, Arianti berharap mobil ini bukan sekadar berputar di jalan, tetapi membawa pesan penting bagi seluruh warga Dongko. "Kami ingin semua warga tahu pentingnya Pilkada ini. Ini bukan sekadar tentang mencoblos, tapi tentang masa depan Dongko dan kita semua," ucapnya dengan suara tenang namun penuh keyakinan.

Ledang ini dimotori oleh PPK Kecamatan Dongko. Di atas mobil, Anni Latifatun Na'imah, anggota PPK dari divisi Sosdiklih Parmas, siap menyampaikan informasi menggunakan megafon. Suaranya lantang, mengajak warga untuk berpartisipasi aktif dalam Pilkada. "Tanggal 27 November nanti, jangan lupa datang ke TPS! Gunakan hak pilih Anda untuk masa depan kita," serunya saat mobil mulai bergerak meninggalkan halaman kecamatan.

Ledang, metode yang dipilih untuk sosialisasi ini, memang bukan hal baru. Di banyak tempat, metode ini telah lama digunakan untuk menyebarkan informasi. Dari kampanye kesehatan hingga pemberitahuan adanya acara besar, ledang sering diandalkan karena bisa langsung menjangkau masyarakat tanpa perlu menunggu mereka berkumpul di satu tempat. “Ledang ini membantu kami menjangkau warga sampai ke pelosok desa yang kadang jarang mendapatkan informasi,” kata Anni saat mobil melewati jalanan kecil menuju desa-desa di pinggiran Dongko.

Dengan rute yang sudah ditentukan, mobil tersebut berkeliling di beberapa titik, melewati rumah-rumah yang berdiri di sepanjang jalan berbatu. Anni terus berbicara, menyampaikan pesan-pesan penting. Dari tata cara memilih yang benar, pentingnya memastikan nama terdaftar di DPT, hingga imbauan agar warga tidak terpengaruh politik uang. Semua disampaikan dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami oleh siapapun yang mendengarnya.

Meskipun sederhana, metode ini cukup efektif. Di beberapa tempat, terlihat warga yang sedang beraktivitas mendadak berhenti sejenak untuk mendengarkan. Mereka tersenyum atau sekadar mengangguk, tanda bahwa pesan Anni berhasil sampai. Di sudut lain, anak-anak kecil berlarian mengikuti mobil, penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Suara mesin mobil yang pelan bercampur dengan suara Anni yang bersahabat, membuat suasana desa pagi itu terasa lebih hidup.

Selain sosialisasi langsung di lapangan, mobil ledang ini juga membawa harapan bahwa Pilkada Serentak 2024 tidak hanya akan menjadi acara formal belaka, melainkan sebuah momentum untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya hak suara mereka. "Kami ingin Pilkada ini benar-benar menjadi pesta demokrasi yang inklusif. Semua warga harus terlibat, tanpa terkecuali," ujar Anni di sela-sela jeda ketika mobil berhenti sejenak untuk memastikan rutenya.

Peran mobil ledang di sini lebih dari sekadar kendaraan biasa. Ia adalah simbol bahwa informasi harus diantar langsung ke masyarakat, bukan sekadar menunggu warga datang mencari tahu. Informasi Pilkada, seperti juga hak suara, adalah hak setiap warga yang harus mereka pahami. Menurut Agus Fauzi Ketua PPK Dongko pentingnya hak suara masyarakat sejalan denhan amanat UUD 1945 Pasal 28D ayat (1) yang menegaskan bahwa "Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum." Hak pilih adalah bagian dari perlakuan yang sama dan hak asasi yang dijamin oleh konstitusi. Terangnya

Saat matahari mulai naik, mobil ledang menyelesaikan putarannya, kembali ke halaman kecamatan. Di wajah Anni dan rekan-rekannya, tersirat kepuasan. Meski hari belum berakhir, mereka tahu bahwa tugas ini tidak mudah, tetapi setiap kilometer yang mereka tempuh dengan mobil ledang adalah langkah maju dalam menyukseskan Pilkada di Kecamatan Dongko.

Ledang bukan hanya tradisi lama yang terus dipertahankan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa demokrasi tidak hanya hadir di bilik suara. Ia berputar di jalan-jalan, menghampiri setiap rumah, setiap orang. Seperti mobil ledang yang terus bergerak, begitu pula pesan demokrasi yang terus disampaikan, agar Pilkada Serentak 2024 benar-benar menjadi milik bersama.