Dalam debat publik calon bupati dan wakil bupati Trenggalek pada Rabu (November 2024), Syah Muhamad Syah Nata Negara menyatakan bahwa keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama dalam pembangunan ekonomi di Trenggalek. Ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan pengembangan yang optimal dan berkelanjutan.
“Kabupaten Trenggalek ini, ketika berbicara tentang anggaran, kita akan sangat terbatas, maka dari itu, kolaborasi dengan semua pihak yang ada di Kabupaten Trenggalek itu wajib diperlukan,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa kerja sama ini dapat terwujud melalui sinergi dengan berbagai lembaga, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) setempat, untuk menyediakan kredit dengan bunga rendah bahkan tanpa agunan bagi masyarakat.
Syah juga menyoroti komitmen pasangan calon ini dalam pengembangan UMKM, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan di Trenggalek.
“Kabupaten Trenggalek juga berkomitmen agar pembangunan maupun peningkatan ekonomi tidak merusak lingkungan. Maka di tahun 2025, net zero carbon,” tegasnya.