Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mengelilingi Kota Alen Alen Trenggalek kini jadi angin segar bagi Pemerintah Bumi Menak Sopal. Sebab, iklim investasi merangkak naik.
Salah satu yang berpengaruh dalam genjotan iklim investasi di Trenggalek Jalur Lintas Selatan (JLS). Tak hanya itu juga, Bandara Dhoho di Kediri konon bakal berdampak untuk investasi.
Edi Santoso, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Trenggalek, memaparkan salah satu prasyarat investasi masuk di Trenggalek adalah infrastuktur.
"Pembangunan JLS ini jelas sangat berpengaruh karena infrastruktur itu salah satu prasyarat yang menjadi daya tarik investor masuk. Tanpa infrastruktur yang memadai, investor akan mempertimbangkan," terang Edi.
Selain Jalur Lintas Selatan, Edi menilai Trenggalek akan diuntungkan dengan adanya Bandara Dhoho Kediri yang saat ini juga sedang dalam proses pembangunan serta exit tol di Tulungagung dari bandara yang dekat dengan Trenggalek.
"Kami fokus untuk mengoptimalkan potensi emas hijau yaitu pertanian agro dan emas biru yaitu kelautan dan perikanan. Dua sektor ini selalu jadi tulang punggung dan motor pertumbuhan Trenggalek," lanjutnya.
Edi membocorkan, dalam sektor pertanian, investor dari Vietnam sudah melakukan persetujuan dengan pengusaha lokal untuk berinvestasi di bidang pengolahan durian.
"Sudah ada agreement secara b to b dan kami mendampingi saja. Investasinya ini untuk durian kupas maupun durian pasta," katanya Edi.
Buah durian memang primadona Kabupaten Trenggalek. Apalagi setiap tahunnya petani durian di Bumi Menak Sopal bisa menghasilkan 15 ribu ton durian.
Tambahnya, di bidang Pariwisata, Pantai Prigi utamanya di titik 360 sudah ada peminatan investor besar yang beberapa kali melakukan penjajakan.
"Investor lain Bu Dendy Tulungagung juga sudah ada komunikasi intensif. Bentuknya tempat wisata terpadu, ada Food and Beverage, Resort yang mengandalkan beach view," tandasnya.