Sound Horeg kini menjadi tren unik di berbagai daerah, terutama di wilayah pedesaan. Dengan tumpukan speaker bertenaga besar di atas kendaraan terbuka, Sound Horeg menghadirkan musik elektronik berirama cepat yang dimainkan pada volume maksimal. Meskipun ada yang merasa terganggu, fenomena ini telah berkembang menjadi subkultur baru di kalangan masyarakat yang haus akan hiburan.
Awal Mula Sound Horeg
Sound Horeg berawal dari kebutuhan masyarakat akan hiburan. Perpaduan antara teknologi pengeras suara, tren musik DJ, dan hobi memodifikasi truk menjadi fondasi berkembangnya Sound Horeg sebagai hiburan yang merakyat.
Tradisi penggunaan speaker dalam acara hajatan telah lama melekat dalam kehidupan masyarakat. Alat pengeras suara yang dulunya digunakan untuk keperluan sederhana seperti selawatan kini berevolusi menjadi hiburan modern yang bergetar kuat di hati masyarakat.
Makna dan Asal Nama "Sound Horeg"
Kata "horeg" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "bergetar." Oleh karena itu, Sound Horeg dapat diartikan sebagai suara yang mampu menghasilkan getaran besar. Fenomena ini mulai terlihat pada awal 2000-an ketika alat pengeras suara digunakan secara sederhana untuk memenuhi kebutuhan hiburan di tingkat rumah tangga.
Sound Horeg sebagai Subkultur Baru
Saat ini, Sound Horeg tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga mencerminkan identitas budaya baru di masyarakat. Dengan perpaduan antara musik, teknologi, dan kreativitas dalam memodifikasi kendaraan, Sound Horeg telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial, terutama di pedesaan.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan teknologi dan tren, serta bagaimana hiburan modern dapat tetap relevan dengan akar budaya lokal.
Bahaya Kebisingan Sound Horeg
Meskipun Sound Horeg menawarkan hiburan yang menarik, penggunaan Soun Horeg juga membawa risiko kesehatan. Di Trenggalek, suara yang dihasilkan oleh Sound Horeg dapat mencapai 130 desibel (dB), jauh di atas ambang batas aman untuk pendengaran. Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, Sunarto, mengingatkan bahwa paparan kebisingan di atas 85 dB sebaiknya dibatasi, karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti peningkatan tekanan darah, pusing, dan bahkan gangguan psikologis.
Paparan kebisingan yang tinggi dalam waktu lama dapat berakibat serius, termasuk masalah jantung dan stres. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap dampak kebisingan yang ditimbulkan oleh Sound Horeg.
Editor:Bayu Setiawan