Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Angin Kencang Robohkan Padi Petani di Krandegan Gandusari

  • 12 Mar 2025 14:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Cuaca ekstrem pada bulan puasa ini berdampak buruk bagi sebagian petani trenggalek di Desa Krandegan. Padi yang tidak mampu menopang batangnya roboh diterpa angin kencang pada Senin, 10 Maret 2025.  

    Hal ini dirasakan oleh Zaenal Arifin (45), warga Dusun Krandegan, Desa Krandegan. Sawahnya yang berada di timur Jalan Raya Krandegan mengalami kerusakan cukup parah akibat angin kencang.

    “Kira-kira setengah dari sawah saya roboh diterjang angin kemarin sore. Padahal siang hari masih panas, tiba-tiba menjelang waktu asar angin kencang datang mendahului hujan deras yang berlangsung hingga setelah magrib,” ujarnya.  

    Zaenal merasa khawatir dengan kondisi padinya pascahujan. Kekhawatirannya terbukti benar. Pada pagi hari Selasa, 11 Maret 2025, ia menyaksikan setengah sawahnya telah luluh lantak disapu angin.  

    “Setelah itu, saya memanggil istri dan dua orang teman untuk segera mengikat padi-padi yang roboh agar dapat berdiri kembali. Karena saya rasa begitu banyak padi yang roboh, pasti akan memakan waktu sepekan atau lebih untuk mendirikannya kembali,” jelasnya.  

    Zaenal mengungkapkan, sawahnya seluas 125 ru. Dari setengah bagian sawah yang roboh, ia bersama istri dan dua temannya baru menyelesaikan seperempat bagian.  

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Kalau diperkirakan, besok atau lusa pekerjaan ini akan selesai jika tidak terhambat cuaca. Kedua teman saya tidak mau kembali setelah zuhur karena merasa letih terkena cuaca panas di bulan puasa,” ungkapnya.  

    Ia harus mendirikan semua padi yang roboh secepatnya. Jika dibiarkan, bulir padi yang terendam atau terkena air bisa busuk dan tidak dapat dipanen. Menurut Zaenal, sebagian padi petani Krandegan yang roboh adalah padi dengan tinggi di atas rata-rata yang marak ditanam saat ini.  

    “Selain karena jenis padi, saya rasa pemberian pupuk yang berlebihan juga menjadi penyebab robohnya padi. Sebab, pupuk yang cukup sekalipun dapat memperbanyak bulir padi, tetapi pada akhirnya padi keberatan menyangga buahnya sendiri,” tandasnya.  

    Zaenal mengaku, padinya siap dipanen sekitar seminggu ke depan. Kondisi padi yang menyulitkan panen manual dan cuaca ekstrem di bulan puasa membuatnya berencana menyewa mesin perontok padi untuk memanen sawahnya.  

    “Cuaca ekstrem dan bulan puasa membuat saya memilih menggunakan mesin perontok padi, yang dalam hitungan menit dapat menyelesaikan pemanenan,” pungkasnya.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf