Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Anggap Pemilu Curang, Saksi Ganjar Mahfud Trenggalek Ogah Tanda Tangan

Rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) di Kabupaten Trenggalek diwarnai aksi mogok ogah tanda tangan. Hal itu terjadi terhadap saksi pasangan calon presiden dan wakil presiden.Aksi tersebut lantaran Pemilu 2024 dianggap ada indikasi kecurangan. Saksi Paslon nomor urut 3 itu menyebutkan salah satunya terkait gugatan Mahkamah Konstitusi (MK).Febri Waluyo, salah satu saksi Ganjar-Mahfud menerangkan, pada proses pencalonan meloloskan anak Presiden untuk bisa mencalonkan dan terlihat menguntungkan pasangan tertentu."Sejak awal proses pemilihan presiden dan wakil presiden keputusan MK menguntungkan salah satu paslon melalui usia," terangnya saat wawancara.Alasan lainnya adalah, terkait kucuran Bantuan Sosial (Bansos) pada saat kampanye, hal itu menjadi dugaan kuat Pemilu 2024 untuk presiden dan wakil presiden tak sehat."Kemudian ada intervensi Pemerintah untuk memilih salah satu paslon itu yang kami sayangkan, dan kami sepakat tidak menandatangani ini. Karena kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif," tegasnya.Menanggapi demikian, Ketua KPU Trenggalek, Gembong Derita Hadi menganggap wajar. Dirinya juga menghormati apa yang dilakukan terhadap jalannya rekapitulasi tingkat Kabupaten.Namun, KPU Trenggalek bakal tetap mengirimkan hasil rekapitulasi tersebut di KPU Provinsi. Sementara adanya berkas yang tidak ditandatangani saksi Paslon itu bakal tetap berjalan atau proses."Wajar ada sedikit keberatan, dan tugas kami menghormati dan melayani untuk ditulis dalam form keberatan saksi," papar Gembong.Lebih lanjut, untuk saat ini KPU Trenggalek belum memastikan jumlah pembagian kursi untuk DPRD Trenggalek. Pasalnya, masih menunggu register dari Mahkamah Konstitusi (MK)."Belum penetapan jumlah kursi, rekap aja di Provinsi belum, jadi semuanya nunggu register dari MK, hasil rekapitulasi inu disengketakan atau tidak," tandasnya.Menambahkan informasi, dari rekapitulasi tingkat Kabupaten Trenggalek, untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden, nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 44.260 suara.Sementara itu pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan 308.016 suara. Kemudian, pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 112.883 suara.Data diatas dari total keseluruhan yang menggunakan hal pilih sebanyak 482.274. Kemudian untuk suara sah sebanyak 465.159, dan suara tidak sah mencapai 17.115.