Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Ada Pertanyaan 'Amin atau Qobul?' saat Pilpres, Wamenag: Merendahkan Nilai Kesakralan Agama

Kubah Migunani

Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki, menanggapi dinamika Pilpres 2024. Salah satu dampaknya, ada pertanyaaan 'Amin atau Qobul?'. Saiful berpesan, masyarakat tidak memasukkan candaan politik ke dalam ritual keagamaan.

"Kemarin ada yang nanya, sekarang kalau doa jawabnya Amin apa Qobul? Mungkin memang maksudnya bercanda, tapi itu merendahkan nilai-nilai kesakralan agama," ujar Saiful, dilansir dari laman Kemenag RI.

Saiful menyampaikan hal itu dalam kegiatan Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Madrasah di Lingkungan Kantor Kemenag Kota Jakarta Selatan. Ia berpesan kepada ASN Kementerian Agama untuk membangun narasi-narasi yang baik dan luhur.

"Jangan jadikan pesta demokrasi ini sebagai ajang mencaci maki dan memutus tali silaturrahmi," kata Saiful.

Perlu diketahui, kata 'Amin' mengacu kepada pasangan calon (paslon) 01 yaitu Anies-Cak Imin, dengan singkatan AMIN. Sedangkan 'Qobul' pernah dinyatakan oleh tim kampanye paslon 02, Prabowo-Gibran, maupun tim kampanye paslon 03, Ganjar-Mahfud MD.

Wamenag menegaskan kepada ASN, baik fungsional maupun administrasi untuk tidak menjadi penyebar berita-berita bohong atau hoaks kepada masyarakat.

"Sudah selayaknya ASN menjadi orang yang memberi contoh, memberikan teladan baik kepada siswa, staf, orang tua murid, dan masyarakat, bahwa kita ASN Kementerian Agama adalah ASN yang berbudi luhur, serta menghormati nilai-nilai kemanusiaan," terang Saiful.

Sebelumnya, Selasa (16/01/2024), Saiful mengajak masyarakat untuk mewujudkan Pemilu damai, jujur, dan adil. Ia juga mengajak publik untuk menjaga dan mengawal kesuksesan Pemilu atau Pilpres 2024.

"Pesta demokrasi menjadi agenda rutin lima tahunan. Oleh karena itu, kita harus menjaga Pemilu agar berjalan aman, damai, jujur dan adil. Kontestasi Pemilu itu hal biasa," kata Saiful di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

"Saya mengimbau agar kita menghentikan lelucon-lelucon politik yang menggunakan nama agama. Kita juga tolak politik identitas yang menjadikan isu agama sebagai isu sektoral untuk pemenangan dalam politik," tambahnya.

Saiful mengajak seluruh peserta Silatnas MUI untuk mengedepankan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah. Dia mengingatkan peserta Silatnas untuk menjaga netralitas saat Pemilu 2024 sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

“Pemilu merupakan agenda kita semua yang lumrah sebagai warga negara. Untuk itu, mari kita kawal Pemilu ini dari potensi penggunaan politik identitas, terutama identitas keagamaan. Mudah-mudah Pemilu berjalan aman dan damai,” tandas Saiful.

Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *