KBRT - Public speaking bisa diartikan sebagai tata cara untuk bicara di depan umum, sehingga harus dilakukan secara runut dan terencana. Dalam public speaking tidak hanya membutuhkan kemampuan berbicara, tetapi lebih dari itu. Yang dibutuhkan dalam public speaking adalah kemampuan berbicara yang terstruktur dan mudah dipahami khalayak dalam waktu yang singkat.
Sebagian khalayak berpendapat bahwa kemampuan public speaking adalah kemampuan bicara dalam bahasa formal, padahal tidak seperti itu. Public speaking bukan hanya bicara dalam bahasa formal saja karena public speaking adalah berbicara dalam bahasa yang sesuai dengan khalayaknya.
Oleh karena itu, jika seseorang ingin memiliki kemampuan berbicara di depan publik harus mengenali siapa publiknya atau khalayak yang dituju atau siapa target audiensnya. Untuk melakukan public speaking diperlukan teknik-teknik agar runtut, mudah dipahami, dan sesuai dengan audience.
Berikut teknik public speaking dilansir dari buku Menjadi Public Speaker Andal karya Viera Restuani Adia.
Daftar Isi [Show]
Mengatasi Gugup/Grogi
Gugup merupakan masalah mental yang sering dialami sebagai reaksi tubuh terhadap stres. Namun, pada orang tertentu keadaan tersebut dapat timbul tanpa ada stres yang nyata atau sebagai reaksi terhadap situasi yang sedang dihadapi.
Dalam public speaker gugup dapat disebabkan oleh dua hal yaitu pertama, tidak biasa dan tidak menguasai materi. Agar terbiasa, tentunya harus memperbanyak jam berlatih karena public speaker yang andal sudah dapat dipastikan rajin berlatih dan memiliki jam terbang yang tinggi.
Agar menguasai materi, tentunya harus mulai dengan membaca dan mencari data-data terkait materi yang akan disampaikan. Bila kedua hal ini dilakukan maka akan terbiasa dan menguasai materi, sehingga kecil kemungkinan mengalami gugup/grogi.
Kedua, Gugup karena kehadiran seseorang yang kita kagumi atau kita hormati, atau kehadiran seseorang yang memuja kita. Gugup ini bisa juga muncul bagi yang sudah terbiasa dan menguasai materi. Maka, cara instan untuk mengatasinya adalah dengan menarik napas dalam-dalam, berulang kali, lalu yakinkan diri bahwa saya siap untuk tampil.
Teknik Pernapasan untuk Public Speaking
Seorang public speaker harus tampil dengan baik saat berbicara di depan umum. Satu di antaranya adalah mampu mengatur dan mengendalikan pernapasan, sehingga terhindar dari kesan ngos-ngosan pada saat berbicara.
Untuk dapat mengendalikan dan mengatur napas dengan baik perlu berlatih secara rutin. Latihan pernapasan yang sederhana dapat dilakukan dengan cara diantaranya, meniup lilin yang menyala dalam jarak 1 meter, berulang-ulang, minimal 10x lakukan secara rutin. Cara lainnya, tarik nafas sedalam mungkin (lewat hidung), lalu keluarkan lewat mulut pelan-pelan sambil berdesis “zzz.... zzzz... zzzzz...”.
Teknik Vokal untuk Public Speaking
Seorang public speaker harus menguasai teknik vokal seperti intonasi yang benar, stressing pada kata/kalimat tertentu yang dianggap penting, pelan saat permulaan dan akhir (volume), mainkan kecepatan berbicara (speed/tempo) agar tidak monoton, perhatikan pula artikulasi (kejelasan kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar (pronounciation).
Hal penting lainnya adalah selalu gunakan suara asli (natural), jangan meniru suara orang lain atau dibuat-buat. “Merdukan” dengan “suara perut” (diafragma) dan hal ini bisa dilatih.
Persiapan Public Speaking
Seorang public speaker yang profesional selalu mempersiapkan segala sesuatunya sebelum tampil. Seperti pepatah mengatakan “Siapa yang tidak melakukan persiapan, dia sedang mempersiapkan kegagalan, Who doesn't prepare he prepares fail”. Maka, lakukanlah persiapan dengan mendalami materi, tema, topik, busana, kondisi fisik, dan latihan.
Teknik Membuka Public Speaking
Seorang public speaker biasanya membuka pidato dengan berbagai cara, namun umumnya membuka dengan kisah/cerita humor atau ungkapan lucu, mengutip pepatah/kata mutiara, dan langsung mengemukakan inti materi yang akan disampaikan. Yang terpenting saat memulai harus dapat merebut perhatian khalayaknya sehingga mereka fokus dengan apa yang disampaikan.
Penyampaian/Penguasaan Materi Public Speaking
Seorang public speaker harus menguasai materi yang akan disampaikan. Bagaimana bila tiba-tiba lupa atau nge-blank saat tampil di podium, karena hal Ini sangat mungkin terjadi. Hal ini dapat disiasati dengan membawa catatan sebagai sontekan (using notes), menggunakan alat bantu visual seperti infocus (using visual aids as notes), membaca naskah lengkap (reading complete text), dan menghafalnya (memorize).
Seorang public speaker yang profesional, akan memberi tanda, ketika akan mengakhiri pidatonya. Misalnya dengan menurunkan intonasi suara, atau dengan mengungkapkan kalimat seperti “demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, wasallam...!”. Itu sudah cukup dan jangan muter-muter lagi karena hanya akan menimbulkan kebosanan dan membuang-buang waktu saja.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz