KBRT - Literasi kerap dikaitkan dengan kegiatan baca tulis, namun sebenarnya literasi berdasar pada pendidikan segala aspek meliputi ruang yang cukup luas. Dalam Panduan Gerakan Literasi Nasional (2017) yang dicetuskan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, ada 6 literasi dasar dan dijabarkan sebagai dimensi literasi yang meliputi literasi baca-tulis (bahasa), literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan.
Cakupan literasi yang luas tersebut kerap tidak disadari banyak orang dan memberikan label kepada seseorang yang bergelut di dunia baca-tulis dan pendidikan saja. Dimensi literasi yang luas tersebut dijelaskan sebagai berikut, dilansir dari buku Literasi Bukan Sekedar Calistung karya Muhammad Syarif Bando.
Daftar Isi [Show]
Literasi Baca dan Tulis
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis buat mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta berpartisipasi di lingkungan sosial.
Tidak mengherankan jika pengertian literasi baca dan tulis mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Literasi baca-tulis juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya. Pada deklarasi UNESCO tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi baca-tulis terkait pula dengan kemampuan mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisir, serta menggunakan dan mengkomunikasikan informasi untuk mengatasi bermacam-macam persoalan.
Literasi Numerasi
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari serta menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan sebagainya), lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Literasi Sains
Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, mengambil kesimpulan berdasarkan fakta, dan memahami karakteristik sains; kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya; serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait dengan sains.
Literasi Finansial
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko serta keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
Literasi Digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, serta memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer juga menjadi bagian dari literasi digital. Literasi ini menjadi penting di tengah gempuran teknologi yang mulai mewabah dewasa ini.
Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian, literasi budaya dan kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz