KBRT - Zero waste merupakan gaya hidup bebas sampah demi menjaga kebersihan lingkungan yang cocok diterapkan di Trenggalek. Trenggalek saat ini sedang getol-getolnya memerangi penggunaan plastik sekali pakai.
Hal ini terlihat dari penggunaan tumbler untuk minum di setiap rapat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek sebagai upaya meminimalisir sampah.
Gaya hidup dengan zero waste sering dikaitkan dengan mimpi hidup bebas penggunaan plastik maupun barang sekali pakai. Zero waste merupakan sebuah konsep gaya hidup yang mengharuskan untuk menggunakan barang sekali pakai sebaik mungkin.
Selain itu, kehidupan juga mengharuskan untuk mengurangi dampak negatif dari menumpuknya sampah, karena dapat mempengaruhi kebersihan lingkungan. Meskipun banyak yang menganggap jika dalam menjalankan hidup tidak akan pernah terlepas dari sampah.
Meskipun memang benar adanya, tapi setidaknya dengan menerapkan gaya hidup Zero waste dapat mengurangi pembuangan sampah. Gaya hidup zero waste bukan melarang keras penggunaan barang-barang yang berbahan plastik atau sekali pakai.
Namun, gaya hidup ini dapat mengendalikan diri agar lebih bertanggung jawab dalam penggunaan produk agar tidak mencemari lingkungan. Dilansir dari buku Gaya Hidup Minimalis untuk Lebih Bersyukur dan Zero Waste sebagai Solusi Hidup Minim Sampah karya Irfan Hilmi dan Faquita Hidayati, berikut 5 metode menjalani zero waste.
5 Metode Menjalani Zero Waste
Menjalani gaya hidup Zero waste tidak bisa sembarangan. Dengan kata lain ada beberapa metode yang harus diterapkan yaitu refuse, rotting, reduce, recycle dan reuse dengan penjelasan sebagai berikut.
Refuse
Refuse merupakan metode memilah dan melakukan pertimbangan terlebih dahulu sebelum membeli barang baru. Bahkan, metode ini berupaya untuk tidak membeli barang yang tidak sesuai kebutuhan.
Lebih tepatnya metode ini mengharuskan untuk lebih bijak dalam membeli barang dan mempertimbangkan apa fungsi dan tujuannya. Setidaknya dengan mempertimbangkan kegunaan dari barang tersebut dapat meminimalisir penumpukan barang yang berujung pada pembuangan sampah.
Reduce
Metode ini penting untuk diterapkan dalam gaya hidup zero waste karena dapat mengurangi penggunaan barang sekali pakai seperti plastik yang sulit terurai. Cara meminimalisir penggunaan plastik misalnya saja berbelanja alangkah baiknya membawa kantong sendiri.
Bahkan, Tidak ada salahnya juga jika berbelanja di bulk store. Di sana banyak sekali kebutuhan pokok yang disiapkan seperti shampo, sembako hingga sabun berbahan organik. Jika setiap berbelanja tidak menggunakan kantong plastik, sama halnya dapat mengurangi jumlah sampah.
Reuse
Metode reuse mengharuskan untuk membeli barang yang mempunyai banyak fungsi alias dapat digunakan berkali-kali. Jika pembelian barang sangat tepat, maka dapat mengurangi penumpukan sampah.
Intinya membeli barang pastikan sesuai dengan kebutuhan jangan hanya mempertimbangkan keinginan saja. Jika tidak dapat mengontrol keinginan membeli produk tidak penting, bisa dikatakan gagal menerapkan zero waste.
Recycle
Metode zero waste yang selanjutnya ini mengharuskan untuk melakukan daur ulang sampah anorganik. Meskipun untuk melakukan daur ulang barang bekas tidaklah mudah alias membutuhkan usaha, tapi manfaatnya cukup banyak.
Beberapa usaha yang diperlukan seperti mengumpulkan sampah yang terbuat dari kardus maupun plastik. Nantinya barang bekas tersebut bisa digunakan untuk membuat kerajinan tangan yang bisa bernilai jual tinggi.
Rotting
Metode ini seringkali disebut dengan composting yang bermakna memisahkan antara sampah anorganik dan organik. Nantinya khusus sampah organik akan diolah kembali menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman. Tentunya jika menerapkan metode ini sangatlah bermanfaat karena bisa menghemat pengeluaran membeli pupuk tanaman. Selain itu, metode ini juga bermanfaat untuk mengurangi limbah sampah yang menumpuk.
Kabar Trenggalek - Lingkungan
Editor:Bayu Setiawan