Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

3 Cara Cegah Stunting

  • 19 Mar 2025 13:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Strategi utama yang dapat dilakukan adalah mencegah determinan stunting agar tidak terjadi. Pemerintah dapat membuat kebijakan pencegahan stunting dengan mengandalkan berbagai strategi yang tentunya membutuhkan sinergi dari pimpinan pusat hingga daerah untuk membantu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Salah satu strategi utama yang perlu dilakukan adalah dengan mengkampanyekan isu stunting secara komprehensif dan masif, baik melalui media massa, maupun melalui komunikasi dan sosialisasi kepada keluarga, terutama kaum perempuan, serta melakukan advokasi secara berkelanjutan.

    Tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi penurunan stunting, yaitu perbaikan pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan air bersih. Adapun strategi yang dapat diterapkan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting yaitu sebagai berikut, dilansir dari buku Intervensi Stunting karya Ali Khomsan, Alya Firdausi, Puspita Dewi, dan Aysha Ayunda Akbar.

    Perbaikan Pola Makan

    Salah satu kunci keberhasilan pencegahan stunting adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi baik. Praktik pemberian makan pada anak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kesehatan dan status gizinya. Kemampuan seorang ibu untuk memperkenalkan makanan baru pada anak memiliki pengaruh yang besar terhadap daya terima dan kesukaan anak terhadap suatu makanan.

    Edukasi kepada masyarakat terkait pemilihan gizi yang baik dan juga penyediaan akses sarana dan prasarana kesehatan dan kebersihan yang lebih merata merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting. Edukasi gizi dapat diberikan pada ibu hamil dan ibu balita dengan materi yang dapat mendorong praktik pemberian makan dan gizi yang optimal pada anak, zat gizi yang tepat selama kehamilan, suplementasi zat besi dan kalsium selama kehamilan dan menyusui, serta edukasi mengenai pentingnya menyusui.

    Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Ibu hamil dianjurkan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

    Penyebab langsung dari stunting adalah kurangnya asupan zat gizi pada masa prahamil, hamil, dan masa balita sehingga strategi penanggulangan stunting ditargetkan pada peningkatan asupan zat gizi pada masa-masa tersebut.

    Setelah masa kehamilan selesai, dianjurkan untuk memberikan ASI Eksklusif sampai anak berusia 6 bulan dan diteruskan dengan MPASI yang sehat dan bergizi. Pemberian ASI eksklusif berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Kandungan protein whey dan kolostrum yang terdapat pada ASI dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan. Setelah pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, maka ibu sudah dapat memberikan makanan pendamping atau MPASI.

    Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih dapat memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya berasal dari ASI. Hal ini bertujuan untuk mencegah stunting. 

    Perbaikan Pola Asuh

    Proses pemantauan tumbuh kembang anak erat kaitannya dengan pola asuh orang tua. Orang tua dengan pola asuh yang baik akan terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Anak usia balita perlu secara berkala dibawa ke Posyandu maupun klinik khusus anak.

    Anak-anak usia balita akan ditimbang dan diukur berat badan serta tingginya sehingga akan diketahui secara rutin apakah balita 

    tersebut mengalami stunting atau tidak. Dengan rutin memantau tumbuh kembang anak, maka akan lebih mudah untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya. Selain itu, perlu untuk memperhatikan jadwal imunisasi rutin yang diterapkan oleh pemerintah agar anak terlindungi dari berbagai macam penyakit.

    Perbaikan Sanitasi dan Air Bersih

    Stunting dapat diakibatkan oleh faktor air, sanitasi, dan lingkungan berupa ketersediaan air dan infrastruktur sanitasi, air yang terkontaminasi, dan praktik kebersihan yang buruk. Stunting di Indonesia juga dikaitkan dengan praktik perawatan yang buruk, sanitasi dan pasokan air yang tidak memadai, 

    dan keamanan pangan dan air. Menurut WHO (2019), sanitasi yang buruk menjadi penyebab utama dari 432.000 kematian. Air, sanitasi, dan kebersihan yang lebih baik dapat mencegah kematian 297.000 anak berusia di bawah 5 tahun setiap tahun. 

    Air bersih yang tidak layak merupakan faktor penyebab paling berpengaruh terhadap stunting pada anak balita. Faktor sanitasi lingkungan yang buruk meliputi air bersih yang tidak memadai, penggunaan fasilitas jamban yang tidak sehat, serta perilaku mencuci tangan yang buruk sangat berkontribusi terhadap penyakit-penyakit infeksi.

    Kondisi tersebut akan menyebabkan gangguan pertumbuhan linear serta dapat meningkatkan kematian pada balita. Oleh karena itu, sanitasi yang layak perlu didapatkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memperlambat terjadinya stunting pada balita, di mana dengan air yang bersih, tidak akan ada penyakit infeksi yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak balita.

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf