KBRT - Ratusan truk dan sopir di Trenggalek melakukan aksi demonstrasi. Aksi tersebut diwarnai dengan penutupan jalan puluhan kilometer. Sopir tersebut memberikan sejumlah tuntutan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Dari pantauan Kabar Trenggalek, truk di parkir memanjang dan menutup jalan mulai dari pertigaan jarakan. Sehingga arus lalu lintas harus ditutup dan dialihkan di jalan yang tak terkena blokade.
Aksi demo sopir truk ini terjadi serentak di Provinsi Jawa Timur. Trenggalek sendiri totalnya 287 truk yang ikut demo. Sutrisno salah satu sopi truk dan koordinator aksi menjelaskan, pihaknya menuntut keadilan soal Truk ODOL.
“Kami sopir menuntut agar ndak ada premanisme di jalan. Kemudian, ongkos logistik itu harus disesuaikan, kemudian menuntut revisi Undang-undang lalu lintas jalan Nomor 22 Tahun 2009,” paparnya.
Revisi tersebut utamanya untuk pasal-pasal yang mengatur tentang kendaraan angkutan barang, serta adanya pemberian toleransi terhadap muatan barang.
“Kami juga menuntut perlindungan hukum kepada sopir dan memberantas premanisme dan pungli serta kesetaraan masalah hukum tidak dibeda-bedakan,” katanya.
Sopir katanya juga resah, ketika dalam menerapkan regulasi lalu lintas belum ada sosialisasi yang jelas. Namun, ujung-ujungnya ada surat tilang yang dia terima.
Sementara itu, Doding Rahmadi Ketua DPRD Trenggalek saat menerima masa aksi berjanji akan meneruskan surat tersebut ke DPR-RI, kemudian Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
“Kami meneruskan tuntutan masa aksi untuk disampaikan ke Kementerian dan DPR-RI,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri