Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Trenggalek Bersholawat: Ada Gus Iqdam, Gus Kautsar, dan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf

Kabupaten Trenggalek mempunyai berbagai event menarik di bulan Juli 2024. Mulai dari Trenggalek Bersholawat, Upacara Adat Baritan, Jambore Anak, Festival Merah Putih, Gebyar Ekraf, hingga Trenggalek Investment Festival. Informasi itu disampaikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek melalui media sosial resminya.Event Trenggalek Bersholawat akan diadakan di Alun-Alun Trenggalek pada Sabtu, 20 Juli 2024. Dalam poster yang dipublikasi Disparbud Trenggalek, ada tokoh pendakwah yang bakal hadir seperti Gus Iqdam, Gus Kautsar, dan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf.Sholawat itu dengan tema gempur rokok ilegal. Penasaran dengan sosok 3 tokoh pendakwah itu? Simak artikel Kabar Trenggalek.

Gus Iqdam

[caption id="attachment_75010" align=aligncenter width=1080]trenggalek-bersholawat-ada-gus-iqdam-gus-kautsar-habib-ali-2 Sosok Gus Iqdam/Foto: Dok. @iqdammuhammad_ (Instagram)[/caption]Gus Iqdam adalah pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah. Gus Iqdam juga menjadi pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II. Keduanya berada di di Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.Gus Iqdam memiliki nama asli “Muhammad Iqdam”. Ia lahir pada 27 September 1993. Nama ayah Gus Iqdam adalah Kiai Haji (KH) Kholid. Sedangkan nama ibu Gus Iqdam adalah Nyai Hj. Lum’atul Waridah Zubaidi. Nama kakek Gus Iqdam adalah Romo KH Zubaidi Abdul Ghofur atau yang akrab disapa Mbah Yai Bad.Pendakwah yang viral dengan jargon “dekengane pusat” ini ternyata memiliki leluhur dari Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan silsilah keluarga Gus Iqdam, nama leluhur Gus Iqdam dari Trenggalek yaitu Mbah Asnawi. Jika dirunut, Mbah Asnawi adalah moyang dari kakek Gus Iqdam.Awalnya, makam Mbah Asnawi ada di langgar (mushola) Kedunglurah. Lokasinya di pojok barat Pondok Pesantren Al Falah. Tapi, langgar itu saat ini sudah hilang karena diterjang sungai. Akhirnya dipindah ke Dusun Brongkah, Desa Kedunglurah.Masyarakat umum bisa berziarah ke makam Mbah Asnawi. Tentunya bagi masyarakat Trenggalek menjadi kebanggan tersendiri, bahwa sosok Gus Iqdam ternyata memiliki darah keturunan Trenggalek dari Mbah Asnawi.

Gus Kautsar

[caption id="attachment_75009" align=aligncenter width=1080]trenggalek-bersholawat-ada-gus-iqdam-gus-kautsar-habib-ali-3 Sosok Gus Kautsar/Foto: Dok. Santri Design[/caption]Gus Kautsar memiliki nama asli H. Muhammad Abdurrahman al-Kautsar. Gus Kautsar adalah putra K. H. Nurul Huda Djazuli dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso desa Ploso, Modjo, Kediri. Gus Kautsar terkenal karena ceramah-ceramahnya yang menarik bagi masyarakat. Ia juga dikenal merupakan Kiai atau guru dari Gus Iqdam.Gus Kautsar mulai mempelajari kitab dan ilmu agama sejak kecil di bawah asuhan langsung sang ayah. Dikabarkan, Gus Kautsar tidak pernah memasuki dunia pendidikan formal. Sebab, selama berada di lingkungan pesantren, ia mempelajari berbagai ilmu kitab dan bidang kedisiplinan.Pemahaman keilmuan berdasarkan pendidikan itulah yang membuat Gus Kautsar terkenal. Ia dipandang sebagai sosok pendakwah dengan ilmu yang mumpuni. Selain itu, Gus Kautsar dikenal sebagai sosok yang kharismatik.

Habib Ali Zainal Abidin Assegaf

[caption id="attachment_75008" align=aligncenter width=1080]trenggalek-bersholawat-ada-gus-iqdam-gus-kautsar-habib-ali- Sosok Habib Ali Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf/Foto: Edwin Feroza Photography[/caption]Habib Ali Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf adalah pimpinan dari Naqobatul Asyrof Al-Kubro, sebuah lembaga organisasi yang mengurus validasi keturunan Nabi di Indonesia. Ia lahir pada tanggal Januari 1970Perjalanan sebelum menjadi pemimpin, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf pernah menjadi tenaga hononer atau paruh waktu selama 1991 sampai 1995 guna membantu pekerjaan Al-Habib Muhammad bin Alwi Al-Athas. Terutama ketika beliau melakukan pekerjaan ke daerah daerah luar negeri.Habib Ali Zainal Abidin Assegaf juga pernah bekerja di lembaga Rabithah sebagai ketua pemeliharaan nasab alawiyin di Jakarta sampai tahun 1998. Kemudian, lembaga Naqobatul Asyrof Al-Kubro didirikan pada tahun 2001, untuk mengantisipasi dan memperluas ilmu nasab, yang semula merupakan tempat pemeliharaan, penelitian sejarah, serta silsilah alawiyin.Demikian informasi tentang 3 tokoh pendakwah yang bakal hadir di Trenggalek Bersholawat. Jika Anda merasa informasi ini bermanfaat, bagikan artikel Kabar Trenggalek ini kepada siapapun.Terima kasih karena sudah membaca Kabar Trenggalek.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *