Tanggal 10 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Day Mental Health. Di era modern dengan segala perkembangan teknologi yang canggih ini perhatian terhadap kesehatan mental menjadi suatu hal yang penting.
Untuk merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia, tulisan ini akan membahas 18 kata-kata untuk Hari Kesehatan Mental Sedunia dari para ahli.
Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap tahun merupakan momen penting bagi masyarakat di seluruh dunia dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan mental.
Hari ini diperingati sebagai salah satu upaya melawan stigma atas gangguan mental yang selalu dipandang sebelah mata.
Tanggal 10 Oktober dipilih berdasarkan berdirinya World Federation for Mental Health yang didirikan pada 1948. Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali dicetuskan pada tahun 1992 oleh Richard Hunter, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Kesehatan Mental Dunia. Kemudian Hari Kesehatan Mental Sedunia baru dirayakan dua tahun setelahnya, 1994.
Lalu, mengapa kesehatan mental perlu diperhatikan dan diperingati?
Perlu diketahui, kondisi perkembangan teknologi cukup berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental. Beberapa masalah kesehatan mental pun muncul dan perlu perhatian khusus agar tidak menyebabkan masalah yang lebih fatal terutama pada generasi remaja.
Beberapa masalah kesehatan mental antara lain depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan banyak lainnya. Masalah-masalah tersebut tentu saja menyebabkan dampak sosial bagi penderita maupun masyarakat sekitar.
Berdasarkan temuan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang dirilis Oktober tahun 2022, satu dari tiga remaja (34.9%), setara dengan 15.5 juta remaja Indonesia, memiliki masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.
Kemudian, satu dari dua puluh remaja (5.5%), setara dengan 2.45 juta remaja Indonesia, memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
Dalam catatan I-NAMHS itu, gangguan cemas merupakan gangguan mental yang paling banyak dialami remaja. Penderita gangguan cemas tidak memiliki perbedaan antara jenis kelamin maupun usia pada prevalensi gangguan mental secara keseluruhan. Namun, terdapat beberapa perbedaan berdasarkan jenis kelamin dan usia di beberapa jenis gangguan mental tertentu.
Dalam catatan itu juga ditemukan hanya 2.6% remaja dengan masalah kesehatan mental yang pernah mengakses layanan yang menyediakan dukungan atau konseling untuk masalah emosi dan perilaku dalam 12 bulan terakhir.
Hari Kesehatan Mental Sedunia juga menjadi momen untuk merefleksikan kepedulian kita terhadap kesehatan mental. Bahkan bisa menjadi momentum untuk kampanye perihal pentingnya kesadaran akan kesehatan mental.
Dengan adanya perayaan ini, stigma terhadap penderita gangguan kesehatan mental dapat dikurangi. Penderita juga mendapat dukungan dari orang-orang sekitar.
Di tahun 2023 ini, Hari kesehatan mental Sedunia diperingati dengan tema "Mental Health is A Universal Human Rights" yang berarti kesehatan mental adalah hak asasi manusia (HAM) secara universal (umum).
Untuk turut memperingati, berikut adalah beberapa kata-kata para ahli tentang kesehatan mental yang relevan dalam peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia.
- “Hari #WorldMentalHealthDay diperingati 10 Oktober, hari ini. Tapi kesehatan mental masih sering menjadi anak tiri dalam kehidupan bermasyarakat. Seakan memilikinya adalah kelemahan personal, kesalahan, kekurangan, atau dianggap kurang beragama.” Jiemi Adrian - Psikiater
- "Secara sosial memang lingkungan kita belum ramah terhadap penyintas gangguan jiwa. Tapi hal ini bisa dimulai dari kamu. Masing-masing kita bisa belajar untuk mendengar, berusaha memahami, dan membangun komunitas yang lebih inklusif dan ramah terhadap isu kesehatan jiwa." Jiemi Adrian - Psikiater
- "Pertolongan terhadap masalah kesehatan jiwa itu tersedia dan mudah dijangkau, kita hanya perlu mengizinkan diri untuk ditolong. Karena semua orang berhak kembali bahagia." Jiemi Adrian - Psikiater
- “Kalau kata orang-orang, ketika ada emosi yang ga menyenangkan maka kita harus cari hobi, atau cari hal yang menyenangkan. Tanpa kita sadari, terus-menerus mencari hal menyenangkan itu bisa bikin masalah lho” Jiemi Adrian - Psikiater
- "Membaca kalimat motivasi, mengikuti praktisi kesehatan mental (termasuk saya), bisa jadi belum menyembuhkan. Kalau perasaan atau pikiran begitu mengganggu, dan menambah pengetahuan ttg kesehatan jiwa saja rasanya tidak cukup. Maka kita butuh aksi nyata untuk pergi ke profesional." Jiemi Adrian - Psikiater
- "Ada yang gunain mental health cuma alasan buat dpt perhatian, bersikap lebay, atau mental health as gimmick marketing. Tapi di sisi lain, masih banyak yg meremehkan mental health. 'Mental health is a universal human right' Selamat hari kesehatan mental dunia." Adjie Santosoputro - Mindfulness Practitioner & Mental Health
- "Virus yang juga bahaya buat kesehatan mental adalah virus inflasi motivasi." Adjie Santosoputro - Mindfulness Practitioner & Mental Health
- "Polusi udara bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental. Meningkatkan stres, resiko depresi. Apalagi buat kelompok orang berusia tua." Adjie Santosoputro - Mindfulness Practitioner & Mental Health
- "Kesehatan mental seseorang, salah satunya dipengaruhi aspek generational. Diwariskan dari keluarga, orang tua, anak, cucu, dst. Jadi salah satu bentuk upaya dalam memperbaikinya: Jadi pasangan, jadi orang tua yang punya skill terampil berelasi sehat dengan emosinya sendiri." Adjie Santosoputro - Mindfulness Practitioner & Mental Health
- "Kenapa orang beranggapan persoalan kesehatan mental itu sebatas persoalan terkait seberapa rajin berdoa & hubungan dengan Tuhan? Bisa jadi karena males mikir, malas belajar. Berhadapan dengan ketidaktahuan yang bikin takut & memintanya belajar, merasa lebih enak apa2 dihubungkan dengan Tuhan." Adjie Santosoputro - Mindfulness Practitioner & Mental Health
- "Hari ini hari kesehatan mental sedunia. Janji ya, kita bareng-bareng berusaha sebaik mungkin menjalani hidup ini, enggak saling menghakimi, bersikap baik pada diri sendiri & orang lain, atau setidaknya, enggak menyakiti." Adjie Santosoputro - Mindfulness Practitioner & Mental Health
- “Nggak punya waktu lagi untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan pengakuan orang tua, teman, pasangan & orang lain. Lebih memilih menggunakan waktu untuk melakukan yg hati suka dan ingin. Di Hari Kesehatan Mental Sedunia, itulah salah 1 tips saya untuk menyehatkan mental." Adjie Santosoputro - Mindfulness Practitioner & Mental Health
- "Bicara tentang kesehatan mental itu nggak cuma tentang bebas dari gangguan jiwa. Tapi kita bicara tentang hak asasi manusia suatu kebutuhan yang mendasar." Nago Tejena - Psikolog Klinis Indonesia
- "Berbeda dengan fisik, kesehatan ataupun gangguan mental tidak bisa dengan mudah kita lihat secara nyata menggunakan mata. Mungkin itulah alasannya kenapa banyak yang tidak memahami betapa pentingnya kesehatan mental ini." Nago Tejena - Psikolog Klinis Indonesia
- "Selamat Hari Kesehatan Mental Sedunia. Untuk kita yg lagi mencari bantuan. Untuk kita yang lagi memproses pemulihan. Untuk kita yang lagi berjuang sendirian. Untuk kita yang memberi nafkah keluarga. Untuk kita yang mendampingi & merawat orang tercinta. Untuk kita yang sedang mengejar mimpi. Untuk kita yang hanya sekadar menjalani hari. Untuk kita yang mengusahakan jodoh terbaik untuk masa depan. Untuk kita yang menanti keturunan yg diidamkan. Untuk kita yang baru saja patah hati. Untuk kita yang berusaha bangkit & memulai lagi. Untuk kita semua yang senantiasa bertahan dan berupaya dengan segala tantangan hidup yang dihadapi." Disya Arinda - Psikolog
- "Tiap anak berhak memiliki ibu yang bahagia dan sejahtera secara mental. Dan untuk bisa merasakan bahagia, maka ibu harus mengalami pengalaman dan momen-momen yang mengaktivasi perasaan bahagia terutama dari lingkungan sosialnya. Karena dari ibu yang bahagia akan tumbuh anak-anak yang juga bahagia dan sehat sejahtera jiwanya." Ayank Irma - Psikolog Anak
- "Orang tua yang merawat kesehatan mentalnya berarti juga sedang merawat kesehatan mental anak-anaknya." Ayank Irma - Psikolog Anak
- “Memiliki kondisi kesehatan mental tidak boleh menjadi alasan untuk menghilangkan hak asasi seseorang atau mengecualikan mereka dari pengambilan keputusan mengenai kesehatan mereka sendiri,” Antonio Guterres - Sekjen PBB
Pentingnya memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia tidak dapat dipungkiri. Sayangnya, stigma dan ketidaktahuan masih sering menjadi hambatan dalam mencari pertolongan dan pemulihan.
Bagi kita semua, seharusnya penting untuk terus meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental dan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap individu yang mengalami gangguan kesehatan mental.