Setiap daerah memiliki bahasa yang berbeda dengan daerah lainnya. Seperti di Jawa Timur yang memiliki kata Kebacut yang bermakna keterlaluan, namun di Jawa Tengah kata kebacut memiliki arti terlanjur.
Tidak hanya antar provinsi, biasanya setiap kabupaten atau kota juga memiliki bahasa khas yang memiliki makna berbeda namun bahasa atau pengucapannya sama. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Trenggalek.
Berikut 10 kata atau bahasa keseharian warga Trenggalek yang memiliki tulisan sama namun bermakna beda:
Loro
Kata “loro” memiliki 2 makna yang berbeda. Pertama, “loro” bermakna dua dan dan makna kedua dari “loro” adalah sakit.
Pangeran
Pangeran memiliki makna yang penting dalam bahasa keseharian Trenggalek, yakni bermakna sebagai Tuhan dan satunya bermakna sebagai seorang pangeran kerajaan atau tokoh dalam film.
Aras-arasen
Aras-arasen bermakna 2 yakni malas atau tidak memiliki semangat untuk beraktivitas dan satunya memiliki makna sakit.
Wedi
Wedi adalah kata yang memiliki 2 makna, diantaranya takut dan satunya bermakna pasir.
Mari
Dalam bahasa keseharian warga Trenggalek, “Mari” memiliki 2 makna. Pertama, mari diartikan selesai dalam hal yang dikerjakan dan “Mari” lainnya diartikan sebagai sembuh dari penyakit.
Gering
Kata “Gering” memiliki 2 makna yaitu yang pertama diartikan seseorang yang memiliki berat badan kurang atau kurus. Sedangkan makna lainnya berarti sakit.
Banter
Kata “Banter” memiliki 2 makna yakni suara yang keras dan sesuatu yang bergerak cepat.
Arep
Arep adalah kata yang bermakna ketika seseorang menginginkan sesuatu. Makna lainnya dari “arep” adalah akan melakukan sesuatu.
Waras
Di Trengggalek ada bahasa “waras” yang memiliki 2 makna yaitu sehat secara jasmani dan sehat secara psikologis atau tidak sakit jiwa.
Kerah
Kerah memiliki 2 makna pada benda dan tingkah laku. Kerah bermakna pada kerah baju, dan makna lainnya bermakna bertengkar.
Demikian 10 kata atau bahasa keseharian yang digunakan oleh warga Trenggalek yang memiliki kata sama namun berbeda arti.