KBRT – Destinasi wisata sumber mata air dan waduk Mbeji Maron yang terletak di Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari, tampak sepi pengunjung meski sedang memasuki momen libur Hari Raya Idulfitri. Pada Rabu siang (09/04/2025), hanya terlihat dua sepeda motor milik pengunjung yang terparkir di lokasi wisata tersebut.
Rico Ananda (25), salah satu pengunjung asal Desa Gandusari, mengaku sudah sering mengunjungi Mbeji Maron sejak masih duduk di bangku sekolah menengah. Menurutnya, sebelum fasilitas seperti wahana bermain, gazebo, dan kursi taman tersedia, tempat ini sudah ramai dikunjungi warga.
“Saya terakhir berkunjung di sini sekitar tujuh bulan lalu, saat itu saya datang bersama rombongan teman-teman saya. Pengunjung masih cukup ramai, baik yang sekadar duduk santai maupun yang memancing. Berbeda dengan kali ini, hanya saya dan dua orang pemancing saja yang ada,” ujarnya.
Rico datang ke Mbeji Maron bersama satu temannya menggunakan sepeda motor. Ia mengaku masih merasa nyaman karena suasana alam yang sejuk dan menenangkan. Namun, ia terganggu dengan banyaknya nyamuk yang menggigit saat bersantai.
“Digigit nyamuk sebenarnya masih bisa saya toleransi, tetapi banyak fasilitas yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu, kebersihan juga sudah tidak diperhatikan, seperti tidak adanya penjaga dan banyaknya sampah yang menumpuk,” ungkapnya.
Rico menuturkan, pemandangan waduk kini terlihat kurang menarik akibat tumpukan pasir yang mengendap, sehingga air tidak bisa tertampung. Ia juga mengaku kecewa karena beberapa pohon dari tebing utara roboh dan jatuh ke dalam waduk.
“Seharusnya pasir bisa dibersihkan oleh pengelola agar waduk bisa dipenuhi air kembali. Selain itu, banyak fasilitas yang sayang kalau dibiarkan mangkrak begitu saja. Tempat ini sebenarnya punya potensi untuk kembali menarik pengunjung,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel 
