Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Warga Durenan Trenggalek Lestarikan Permainan Tradisional Gangsing kepada Generasi Muda

Kabar Trenggalek - Komunitas Banggalan mengadakan lomba permainan tradisional gangsing yang terbuat dari kayu atau kehkehan di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Kegiatan tersebut diselenggarakan di sebuah lapangan di Desa Kamulan, Senin (12/09/2022).Panitia sudah mempersiapkan berbagai macam hadiah untuk para peserta. Seperti dorprize uang kepada anak-anak dan kaos untuk orang dewasa.Sontak, warga antusias dalam mengikuti perlombaan permainan tradisional kehkehan itu. Tak hanya anak kecil dan remaja, orang tua pun ikut bermain gangsing tradisional.Seperti Rodin, pria berumur 51 tahun yang masih antusias ikut pertandingan mainan tradisional ini.[caption id="attachment_20017" align=aligncenter width=800]Lomba permainan tradisional gangsing di Desa Melis, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek Lomba permainan tradisional gangsing di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Rodin mengatakan, bahwa sudah lama tidak ada permainan tradisional gangsing seperti ini. Ia berterima kasih kepada anak muda yang telah mengadakan permainan kehkehan ini kembali."Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada anak muda yang telah menyelenggarakan perlombaan kehkehan. Dan [semoga] ke depan [perlombaan kehkehan ini] berlanjut," ujar Rodin.Rodin mengungkapkan, bahwa ia terakhir kali bermain kehkehan adalah ketika berumur 20 Tahun."Saya sekarang usianya sudah 51 tahun. Jadi sudah lama sekali tidak main gangsing [kehkehan] ini," ungkapnyaMenurut Rodin, permainan tradisional gangsing ini perlu dikenalkan pada generasi muda. Terutama anak-anak yang menjadi generasi penerus. Namun, harus tetap berada di bawah pengawasan orang dewasa karena permainan ini juga sedikit berbahaya."Kan kalau ada perlombaan lebih baik, karena ada pengawasan langsung. Dan sekaligus melestarikan permainan tradisional," ucap Rodin.Rodin berharap, supaya permainan tradisional seperti kehkehan ini dimainkan kembali. Tak hanya di Desa Kamulan, melainkan juga di tempat lain.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *