Satwa ular di Kota Alen-Alen Trenggalek tampaknya dalam seminggu lebih dari satu ekor yang di evakuasi Pemadam Kebakaran (Damkar). Hal itu mengindikasikan bahwa ular sering masuk rumah warga Trenggalek.
Penyebab ular sering masuk rumah diantaranya faktor dari musim disekitar tempat tinggal, kedua ular sedang mencari makan dan melahap mangsa. Pernyataan demikian dibenarkan Haqi Arbi Darma Baktiar, Pemerhati Satwa Ular Trenggalek.
Haqi menjelaskan, sebab ular sering masuk ke rumah, insting ular ada dua yang pertama cari tempat berlindung dan kedua mencari makan semua ada kaitannya.
"Karena musim hujan banyak tempat tergenang, kemudian mayoritas ular tinggal di tempat bekas lubang tikus, memang ular suka di tempat lembab tapi tidak mau tempat basah tergenang air," terangnya saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.
Haqi menjelaskan, ular yang masuk ke rumah warga indikasinya belum mengarah rusaknya tempat tinggal ular. Kemudian ular adalah satwa yang jadi tetangga manusia.
"Sekarang ular adalah binatang tetangga manusia, dimana kita berada pasti berdekatan dengan ular," tegas pria yang sejak kecil berkecimpung dunia satwa ular itu.
Papar Haqi, ular yang sering keluar saat musim hujan dengan bahasa lokal diantaranya adalah ular jangan, ular kayu, ular kobra jawa dan yang terakhir ada ular piton. Namun, ular piton keluar bareng dengan arus banjir.
Dirinya menampik bahwa ekosistem rusak kemudian ular mendekat manusia. Namun, manusia yang mendekat dengan ular kala merusak ekosistem seperti pembukaan lahan hutan.
"Ekosistem rusak? Ular bukan seperti mamalia, habitat ular alami dekat dengan manusia. Pembukaan lahan itu manusia mendekati ular bukan ular yang mendekati manusia," ujarnya.