Ular Tikus adalah salah satu jenis ular yang tidak berbisa. Ular ini memakan berbagai jenis tikus liar sebagai makanan utama mereka. Kehadiran ular ini sering dianggap menguntungkan oleh para petani dan pekerja kebun karena membantu mengendalikan populasi tikus yang dianggap sebagai hama.
Meskipun tidak berbisa, ular tetap menjadi hewan yang sering dihindari oleh manusia, terutama jika tiba-tiba muncul di lingkungan rumah. Seperti yang terjadi di salah satu rumah warga di Kelurahan Sumbergedong, Trenggalek, pada Rabu, 9 Oktober 2024. Sebuah toko milik warga dimasuki oleh ular berjenis Ptyas korros, atau yang dikenal sebagai ular tikus. Beruntung, pemilik toko segera menghubungi petugas pemadam kebakaran, sehingga evakuasi ular dapat dilakukan dengan cepat dan aman.
Daftar Isi [Show]
Ciri-ciri Ular Tikus
Ular tikus memiliki tubuh ramping, silindris, dan gesit, dengan diameter sekitar 7/8 inci. Ular yang baru menetas memiliki panjang sekitar 12 inci dan berwarna abu-abu dengan bercak-bercak persegi. Sisik punggung ular tikus berwarna hitam dengan bintik berwarna kuning, cokelat, atau jingga. Ular ini mendapatkan namanya dari salah satu makanan favoritnya, yaitu tikus.
Kebiasaan Makan Ular Tikus
Ular tikus memakan hewan berdarah panas, terutama tikus, anak tikus, dan burung kecil. Ular tikus yang masih muda juga bisa memakan kadal dan katak pohon. Cara ular ini membunuh mangsanya adalah dengan melilitnya kuat-kuat sebelum menelannya utuh. Mereka menggunakan teknik lilitan untuk melumpuhkan mangsa.
Habitat dan Tempat Bersarang Ular Tikus
Ular tikus hidup di berbagai habitat, seperti perkebunan, persawahan, daerah sekitar sungai, pemukiman penduduk, hingga tempat pembuangan sampah. Mereka memilih tempat pembuangan sampah karena banyaknya tikus yang menjadi sumber makanan mereka.
Ular tikus termasuk jenis ular yang bertelur. Mereka meletakkan telurnya di tanah lembap, bawah batu, dedaunan, atau batang kayu yang busuk. Masa inkubasi telur ular tikus berlangsung sekitar 65-70 hari sebelum menetas.
Editor:Tri