Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Apa Saja Penyebab Ular Kobra Menghampiri Pekarangan Rumah Anda?

Kubah Migunani

Fenomena ular kobra yang masuk ke permukiman warga terus dilaporkan di berbagai daerah, salah satunya di Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.

Dalam satu minggu terakhir, insiden ini terjadi dua kali, memaksa warga setempat meminta bantuan dari petugas Pemadam Kebakaran (Damkar). Berkat upaya tersebut, petugas berhasil mengevakuasi ular kobra sepanjang 2,5 meter dari wilayah pemukiman.

Ular kobra, yang juga dikenal sebagai ular sendok, adalah salah satu spesies ular berbisa paling mematikan di dunia. Ular ini dapat menegakkan tubuh, memipihkan, dan melengkungkan lehernya hingga menyerupai sendok saat merasa terancam.

Secara umum, ular berbisa menyerang mangsa atau musuhnya dengan mematuk dan menyuntikkan racun melalui taringnya. Beberapa jenis ular kobra juga dapat menyemburkan racun hingga jarak 2–3 meter, yang berpotensi menyebabkan kebutaan jika mengenai mata.

Desa Margomulyo Diteror Ular King Kobra

Selama satu minggu ini, tercatat dua kali ular King Kobra meneror lingkungan warga desa Margomulyo. Pertama, pada Rabu (18/09/2024) pukul 21.29 WIB. Ular King Kobra nongol di pemukiman RT 15 RW 03. Ular berbisa sepanjang 2,5 meter tersebut  akhirnya dievakuasi Damkar Trenggalek.

Ular King Kobra kembali mendatangi rumah warga Desa Margomulyo, Watulimo Kamis (19/09/2024), pukul 21.18 WIB. King Kobra diketahui warga dan bersembunyi di gorong-gorong.

Penyebab Ular Kobra Masuk ke Rumah

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan ular kobra bisa masuk ke pekarangan atau rumah warga:

1. Pergantian Musim

Awal musim penghujan merupakan periode ketika ular kobra bereproduksi. Biasanya, ular betina menyimpan telurnya di sarang yang lembab, seperti di bekas sarang tikus atau tumpukan sampah.

Saat musim hujan tiba, telur-telur ini menetas. Jika ular kerap ditemukan di suatu lokasi, kemungkinan besar tempat tersebut merupakan habitat alami mereka atau area untuk mencari makanan.

2. Berkurangnya Habitat Ular

Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Donan Satria Yudha, M.Sc., mengungkapkan bahwa banyaknya ular yang masuk ke permukiman menunjukkan kerusakan habitat alami mereka.

"Kondisi hutan yang rusak memaksa ular mencari habitat baru, dan sayangnya, mereka sering kali berakhir di permukiman manusia," ujarnya.

Donan menyarankan agar manusia menciptakan habitat buatan untuk ular agar tidak menginvasi pemukiman.

3. Mengejar Mangsa

Ular kobra juga sering masuk ke rumah untuk mengejar mangsa. Permukiman manusia menyediakan banyak makanan potensial bagi ular, seperti reptil kecil, hewan pengerat, dan bahkan hewan ternak.

Jika persediaan makanan di habitat alami ular menipis, mereka akan mencari sumber makanan di tempat lain, termasuk di sekitar rumah manusia.

Langkah Pencegahan

Donan Satria Yudha juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berjalan di daerah semak belukar, lapangan terbuka, atau rumah kosong yang lama tidak ditempati. Ular cenderung menyukai tempat-tempat lembab dan gelap, termasuk tumpukan barang yang jarang dibersihkan.

Dengan meningkatnya laporan tentang keberadaan ular kobra dan king kobra, masyarakat di Desa Margomulyo diharapkan lebih waspada dan siap menghadapi kemungkinan insiden serupa di masa mendatang.

Editor:Bayu S
Kopi Jimat