KBRT – Seekor ular piton sepanjang 2,5 meter mengejutkan warga Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Ular tersebut ditemukan berada di dapur rumah milik Kuncahyo, Rabu (09/04/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
Kuncahyo awalnya berencana menangkap ular tersebut secara mandiri, namun ia urung melakukannya setelah melihat ukuran ular yang cukup besar. Ia kemudian memutuskan untuk meminta bantuan petugas Pemadam Kebakaran.
“Tadi kami ada info dari Markas Komando (Mako) Induk yang diteruskan kepada kami Personel Wilayah Manajemen Kebakaran (WKM) Watulimo tentang adanya laporan mengenai hewan jenis ular di rumah warga,” ujar Edi Giantoro, Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) WKM Watulimo.
Edi menjelaskan bahwa ular yang dievakuasi adalah jenis piton sanca kembang dengan panjang sekitar 2,5 meter. Ia juga menambahkan bahwa pada musim penghujan seperti saat ini, ular piton rawan bermigrasi dari habitatnya untuk mencari mangsa, sehingga kerap memasuki rumah warga.
“Ular yang kami evakuasi saat ini adalah ular jenis piton sanca kembang. Memang kalau musim hujan, ular jenis piton rawan bermigrasi dari tempat satu ke tempat lainnya untuk mencari mangsa,” jelasnya.
Edi mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah Watulimo, untuk lebih waspada terhadap kemunculan hewan buas seperti ular piton dan kobra di musim hujan. Ia menyebut, sepanjang bulan April ini pihaknya telah menerima empat laporan evakuasi ular.
“Pesan dari kami, di musim penghujan ini mohon waspada terhadap tanah longsor. Kalau dengan hewan buas, harap waspada dengan pergerakan ular jenis piton dan kobra. Kalau ada info yang menonjol terkait hewan membahayakan, silakan menghubungi nomor damkar di 0811-3505-113,” imbaunya.
Kuncahyo mengaku bersyukur atas respons cepat petugas pemadam kebakaran. Ia mengatakan bahwa proses evakuasi berlangsung kurang lebih 30 menit dan tidak dipungut biaya apa pun.
“Awalnya itu mungkin sekitar habis Magrib. Waktu di dapur, istri saya melihat ular. Saya inisiatif mau menangkap, namun saya sedikit ragu karena ukurannya lumayan besar, jadi saya putuskan panggil damkar. Tadi menunggu damkar itu ya lumayan cepat, sekitar 30 menitan karena kondisi cuaca hujan juga, dan akses ke rumah saya sedikit masuk gang. Tadi kami tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis, cuma waktu lapor disuruh untuk foto KTP dan juga sharing lokasi saja,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri