Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Tukang Selip Watulimo Keluhkan Masa Aktif Surat Keterangan Beli BBM Solar, Hanya 1 Bulan

  • 25 Mar 2025 08:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Profesi tukang selip (giling padi) dihadapkan pada persyaratan dokumen ketika membeli solar di Watulimo. Salah satunya adalah Wakidin (65), tukang selip asal Watulimo yang telah menekuni profesi ini selama 20 tahun. Menurutnya, aturan terkait pembelian solar bagi tukang selip dirasa kurang efisien.

    "Kalau tukang selip mencari solar di SPBU itu harus membuat surat keterangan dari Kantor Desa yang berlakunya hanya satu bulan saja," ujar Wakidin.

    Menurutnya, surat keterangan tersebut berisi pernyataan bahwa ia membeli solar untuk keperluan usaha giling padi di rumahnya. Surat dari Kantor Desa itu digunakan sebagai pengganti barcode yang seharusnya ada ketika membeli solar bersubsidi di SPBU. Namun, masa berlaku yang hanya satu bulan membuat Wakidin harus bolak-balik ke Kantor Desa untuk mengurus surat keterangan, yang menurutnya kurang efisien.

    "Kalau tiap bulan harus cari lagi, ya ribet, Mas. Wong saya habisnya solar itu tidak banyak," tandasnya.

    Dalam sehari, Wakidin rata-rata menghabiskan lima liter solar untuk usahanya. Namun, jumlah itu tidak selalu tetap. Saat musim panen, ia bisa menggiling sekitar 13 karung padi per hari dengan ukuran rata-rata 50 kg per karung. Sebaliknya, di luar musim panen, ia hanya menggiling sekitar lima karung padi atau bahkan tidak menggiling sama sekali.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    "Yang ramai itu ya kalau musim panen, bisa 13 karung sehari. Tapi kalau tidak musim, paling cuma lima karung, bahkan sering tidak menggiling sama sekali," terangnya.

    Selain jumlah padi yang digiling, kualitas padi juga mempengaruhi konsumsi solar. Jika kualitas padi bagus, proses penggilingan cukup sekali untuk menghasilkan beras berkualitas. Namun, jika kualitas padi kurang bagus, proses penggilingan bisa mencapai dua hingga tiga kali agar hasilnya baik.

    "Jumlah padi bukan satu-satunya patokan untuk konsumsi solar. Kualitas padi juga menentukan. Kalau padinya bagus, sekali selip hasilnya sudah bagus. Kalau buruk, bisa sampai tiga kali selip supaya hasilnya baik. Tentu ini juga butuh lebih banyak solar," jelasnya.

    Saat ini, Wakidin mematok harga jasa giling padi sebesar Rp15 ribu per karung, dengan setiap karung berisi rata-rata 50 kg padi. Setelah digiling, 50 kg padi tersebut menghasilkan sekitar 26 kg beras. Sementara itu, harga solar bersubsidi saat ini berada di angka Rp6.800 per liter.

    Kabar Trenggalek - Mata Rakyat

    Editor:Lek Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf