Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Tiap Tahun, Ribuan Warga Trenggalek Mengadu Nasib Jadi Pekerja Migran

Berharap sejahtera di Negeri orang.

  • 21 Jan 2025 10:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Data Pekerja Migran Indonesia asal Trenggalek selama tiga tahun terakhir.
    • Sektor Informal paling dikejar PMI asal Trenggalek.
    • PMI Trenggalek kudu lewat jalur resmi bukan ilegal. 

    KBRT - Warga Trenggalek ingin merubah kondisi ekonomi menjadi pekerja migran di luar negeri. Hal itu terbukti tiga tahun terakhir ribuan warga yang berangkat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI), Selasa (21/01/2025).

    Data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Trenggalek mencatat di Provinsi Jawa Timur menjadi urutan delapan penyumbang PMI terbesar. Urutan pertama di Kabupaten Ponorogo.

    Kemudian, Kabupaten Blitar, Malang, Banyuwangi, Tulungagung, Madiun, Kediri, kemudian Trenggalek. Sementara data tiga tahun terakhir mengalami tren penurunan, namun masih di angka ribuan.

    Tiga Tahun  Terakhir Puncaknya 2022 PMI Trenggalek Membludak

    Kepala Disperinaker Heri Yulianto membuka data, pada tahun 2022 menjadi puncaknya PMI asal Trenggalek berangkat ke luar negeri. Karena totalnya mencapai 2.040 PMI yang berangkat.

    “Kemudian di tahun 2023 mengalami penurunan 1.875 PMI, dan pada tahun 2024 sebanyak 1.880 warga trenggalek berangkat jadi PMI,” terangnya saat dikonfirmasi.

    Mengambil data terakhir 2024, Heri memaparkan PMI yang berangkat ke luar negeri didominasi perempuan dengan total 52 % atau 966 orang dan laki-laki mencatat 48 % atau 914 jiwa yang mengadu nasib jadi PMI.

    Tujuan Terbanyak di Taiwan, PMI Pilih Kerja Sektor Informal

    Heri melemparkan jika dari total 1.880 PMI yang berangkat pada tahun 2024 didominasi menuju negara Taiwan. Hal itu karena sektor informal menjadi peluang besar sebagai lapangan pekerjaan PMO asal Trenggalek.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Totalnya PMI Trenggalek yang menuju Taiwan tahun 2024 sebanyak 53 % atau 1.044 orang. Alasannya mungkin karena jobdesknya mudah didapat seperti sektor informal,” paparnya.

    Berdasarkan informasi yang didapat Disperinaker dari penyalur PMI, gaji di taiwan mencapai 9 juta bagi pekerja sektor informal. Untuk formal sendiri mencapai 14 Juta di Negara Taiwan.

    “Kemudian ada PMI tujuan Hongkong dengan gaji 10 juta. Kemudian, Korea dan Jepang, Khusus Korea bekerja formal gajinya 25 juta. Kalau di jepang itu program magang kerjasama antara lembaga pemerintah dengan pemerintah, gajinya 8-12 juta,” detailnya.

    Enam Kecamatan Penyumbang PMI Terbanyak, Disnaker Beri Pesan Penting!

    heri-yulianto-kepala-disnaker-trenggalek.jpg
    Heri Yulianto Kepala Disperinaker Trenggalek. KBRT/Zamz

    Selain Trenggalek peringkat 8 penyumbang PMI terbesar di Jawa Timur, 14 Kecamatan yang ada di Bumi Menak Sopal ada 6 Kecamatan yang warganya banyak mengadu nasib menjadi PMI. Peringkat pertama ada di Watulimo.

    “Sampai tahun 2024 Kecamatan Watulimo terbanyak, dengan total sebanyak 500 PMI, kemudian Durenan 264 orang, Munjungan 215 orang, Pogalan 149 orang, Gandusari 146, Dongko 118 orang. Kecamatan lain ada tapi jumlahnya tidak banyak,” tandasnya.

    Dirinya selalu memberikan himbauan kepada PMI asal Trenggalek untuk berangkat melalui prosedur yang ada. Artinya lewat jalur legal. “Kami menghimbau agar pekerja migran secara prosedural, jangan sampai ada niat melalui jalan pintas,” ujarnya.

    Pekerja Migran asal Trenggalek pasca habis kontrak banyak berlari untuk menciptakan usaha. Kendati, Disperinaker kerjasama antar pihak memberikan pendampingan usaha agar berkembang pesat.

    “Setiap tahun kami bersama BP2MI mengadakan pelatihan wirausaha bagi PMI purna. Jika punya usaha kami kasih bimbingan. Karena mereka keluar negeri sesuai dengan tujuan mendapat penghasilan untuk kesejahteraan,” pungkasnya.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi