Kabar Trenggalek -Burung Murai Batu atau yang mempunyai nama ilmiah Copsychus malabaricus merupakan salah satu burung kicau yang digemari masyarakat. Karena, hampir di setiap pencinta burung kicau memiliki burung murai batu.Di alam, penyebaran burung ini mencakup seluruh Pulau Sumatera, Semenanjung Malaysia, dan sebagian Pulau Jawa.Burung Murai Batu banyak diburu untuk diperjual belikan karena memiliki kicauan yang merdu. Sehingga, jika pemburuan terus dilakukan maka keberadaan burung Murai Batu di alam bisa punah.Maka dari itu, para pecinta burung Murai Batu sebaiknya melakukan ternak burung ini di rumah. Dengan ternak sendiri, maka tidak perlu lagi mengambil dari alam. Ketika masih anak, burung Murai Batu bisa dilatih semi jinak untuk menghasilkan kicauan yang merdu untuk bisa memenangkan kompetisi kicau burung.Ternak burung murai batu telah menjadi salah satu peluang bisnis yang begitu prospek, dikarenakan melihat permintaan pasar yang sekarang ini terus menerus semakin meningkat, dan penangkar burung murai batu ini sampai kewalahan.Maka dari itu, Kabar Trenggalek akan membagikan tips-tips untuk ternak burung Murai Batu di rumah.Berikut ini cara Ternak Burung Murai Batu yang bisa anda terapkan di rumah.
1. Pilihlah Bibit yang Baik
Dalam memilih bibit, alangkah baiknya baik burung Murai Batu jantan dan betina merupakan bibit baik. Artinya, burung itu memiliki trah yang bagus dalam berkicau, dengan umur burung berusia 1 sampai 2 tahun.Dalam usia ini, burung Murai Batu masuk dalam fase prima dalam bereproduksi. Sehingga kemungkinan Anda dalam beternak burung Murai Batu akan semakin besar.Selain itu, dalam pemilihan burung, pilihlah induk jantan yang juga tidak takut pada manusia dan punya mental yang cukup bagus. Pejantan paling tidak berusia minimal 2 tahun juga sudah cukup matang guna melakukan perkawinan. Dianjurkan Murai Batu Jantan terbebas dari cacat fisik, entah itu di bagian kepala, kaki, bagian sayap maupun bagian tubuh lainnya.
2. Persiapan Kandang
Dalam ternak Burung Muai Batu ini, cara pertama yang sebaiknya dilakukan yaitu menyiapkan kandang. Pastinya kandang yang sesuai prosedur agar burung tidak stress.Dari segi ukuran, untuk kandang sebaiknya memiliki ukuran lebih dari 2×1 meter. Dengan kandang yang luas maka burung dapat terbang dan memiliki fentilasi udara yang baik.Selain itu, keamanan kandang burung juga harus diperhatikan. Karena, biasanya yang menjadi musuh utama peternak burung adalah serangan ular.Serta, kandang juga harus terhindar dari kebisingan dan mendapatkan cukup cahaya matahari.
3. Rutin Bersihkan Kandang
Merawat kandang agar tetap bersih, termasuk faktor terpenting untuk keberhasilan dalam ternak burung Murai Batu. Jika kebersihan kandangnya terjaga, tentu bisa menjaga kesehatan burung dari penyakit-penyakit.Dengan kandang burung yang bersih, burung Murai Batu akan merasa semakin nyaman, sehingga bisa terhindar dari stress yang bisa menyebabkan penyakit lainnya.Dalam satu minggu sekali, kandang burung Murai Batu sebaiknya dibersihkan dengan keseluruhan. Sesudah kotoran dibuang, kandang dapat dicuci kemudian disterilkan dengan disinfektan dengan kadar teratur.
4. Pilih Pakan yang Bagus
Pakan termasuk salah satu faktor paling penting dalam ternak burung Murai Batu. Murai batu perlu nutrisi yang cukup dalam menunjang aktivitas serta produktivitasnya.Supaya nutrisi bisa terpenuhi, burung Murai Batu harus selalu diberikan pakan segar serta bervariasi. Memberikan vitamin untuk burung Murai Batu juga dibutuhkan.Pakan burung Murai Batu dapat dengan pakan alami, pakan buatan, atau makanan campuran antara pakan buatan serta pakan yang alami. Pemberian pakan tambahan juga dibutuhkan supaya mendongkrak pertumbuhan.Selain itu juga untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari burung murai batu. Pada umumnya pakan tambahan yang bisa anda berikan berupa jangkrik, ulat hongkong, orong-orong, cacing, atau belalang.
5. Perawatan Anak Burung
Anak burung yang umurnya 7 sampai dengan 14 hari dapat diberi makan dengan campuran voer bersama kroto yang dibuat encer. Pemberian makan dapat dilakukan 1 jam sekali.Sesudah umurnya 15 hari, umumnya mereka sudah mulai dapat makan kroto dengan sendirinya. Ada yang memakai pelet lele untuk makanan untuk murai batu.Makanan itu juga tidak bermasalah, tidak akan menjadikan bulu murai jadi rontok. Pada saat burung Murai Batu sedang menetas, sebaiknya Anda mencermati perilaku induk dari burung ini.Apabila induk dapat memberikan pakan dengan baik, sebaiknya Anda harus menambahkan pakan berupa serangga. Misalnya seperti jangkrik dan juga kroto, supaya gizinya terpenuhi dalam anakan burung Murai Batu.Anakan burung Murai Batu yang sudah mulai dewasa, juga harus dimandikan, agar kesehatan dan kebugaran tubuh murai batu dapat terjaga. Selain itu, memandikan burung Murai Batu juga mempercepat proses pergantian bulu-bulunya dan akan merangsang tumbuhnya bulu-bulu baru.