KBRT - Problem terbesar yang paling sering dialami oleh trader (terutama trader pemula) adalah terlalu cepat mengambil profit dan terlalu lama menahan loss. Hal ini menjadi momok yang membuat orang kapok bahkan ogah memulai usaha di bidang online trading.
Apabila kamu salah satu orang yang mengalami hal tersebut, gunakanlah indikator pivot point. Indikator pivot point akan membantu kita menentukan level-level kunci pergerakan harga dengan mudah.
Teknik ini digunakan oleh sebagian besar profesional trader. Pivot point juga digunakan Bank Sentral untuk menentukan seberapa jauh harga sebuah instrumen keuangan di pasar akan diintervensi.
Dilansir dari buku Teknik Rahasia Analisis Teknikal Saham: Teknik-Teknik Trading karya Fadjar Sidiq Hidayatullah, pivot point adalah indikator yang memiliki kelompok level harga dan digunakan untuk mengidentifikasi “tipping points” (titik-titik pembalikan tren) pada pasar.
Dengan menggunakan pivot point, identifikasi tipping points dalam pasar akan cukup mudah dan memberikan hasil yang akurat.
Ia akan memberikan probabilitas entry dan exit yang lebih tinggi untuk menghasilkan keuntungan dan manajemen risiko yang lebih baik.
Indikator pivot point merupakan anti tesis dari indikator tersebut yang secara otomatis menghitung nilai garis support dan resistance yang ditampilkan pada chart. Pivot point sangat baik digunakan untuk mengenali posisi entry dan memilih target yang jelas. Garis level pivot juga berfungsi untuk memfilter fake signal dari indikator standar (contohnya MACD, Stochastic, RSI, Moving Average) dan sangat efektif untuk mengidentifikasi kondisi pasar.
Menggunakan Pivot Point
Sebenarnya tidak ada aturan baku untuk menggunakan indikator pivot point. Indikator ini juga dapat dikombinasikan dengan indikator dan strategi trading lainnya. Penggunaannya tinggal disesuaikan dengan kebutuhan, tujuan, dan profil risiko masing-masing trader tentunya.
Menurut interval waktu, pivot point dibagi menjadi:
- Daily (harian)
- Weekly (mingguan)
- Monthly (bulanan) dan
- Yearly (tahunan)
Sementara itu, menurut metode penghitungannya dibagi menjadi:
- Classic/traditional
- Fibonacci
- Woody
- Camarilla
- De Mark
Berbagai jenis pivot point di atas menghasilkan level atau garis support dan resistance yang berbeda-beda. Penentuan jenis pivot point apa yang akan digunakan bergantung pada kebutuhan dan strategi trading yang digunakan. Misalnya, untuk strategi trading Minato lebih sesuai menggunakan pivot point harian atau mingguan.
Sedangkan untuk strategi trading yang menahan posisi dalam jangka waktu panjang akan lebih sesuai menggunakan jenis pivot point bulanan atau tahunan.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz