Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Hadir di Tulungagung, Siap Jawab Angka Partisipasi Pendidikan Rendah

Kabar Trenggalek - Pendidikan di era perkembangan digitalisasi menjadi perhatian khusus, dengan harapan Sumber Daya Manusia (SDM) mampu berjalan dengan seiring revolusi industri 4.0.Menghadapi demikian, Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan (ITB Kesehatan) Muhammadiyah hadir di Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur.Tak hanya bergandeng dengan perkembangan digitalisasi namun juga berdasarkan angka partisipasi pendidikan di wilayah karesidenan Kediri yang masih rendah, hal ini menjadi salah satu latar belakang berdirinya ITB Kesehatan Muhammadiyah tersebut.Dr. Soeripto, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung, dan salah satu pendiri ITB Kesehatan Muhammadiyah Tulungagung, mengatakan bahwa pendirian kampus ini sebagai wujud perhatian dan pengabdian terhadap masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan minim untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.ITB Kesehatan Tulungagung didirikan untuk berkontribusi dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Kabupaten Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Kediri.Berdasarkan data jumlah peserta ujian nasional tahun 2020 sebanyak 35.944 siswa di empat Kabupaten Tersebut, hanya 30 % atau 10.783 yang studi lanjut ke perguruan tinggi.Artinya masih terdapat 70% atau 25.161 siswa yang belum dapat kesempatan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sehingga angka partisipasinya dalam pendidikan tinggi relatif sangat rendah.ITB Kesehatan Tulungagung hadir untuk memberikan kesempatan bagi alumni SMK, SMA, dan MA studi lanjut melalui prodi-prodi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan dunia kerja"Merujuk dari minimnya angka kasar partisipasi pendidikan yang rendah, maka kami menjawab dengan menghadirkan ITB Kesehatan Muhammadiyah Tulungagung kepada masyarakat se-karesidenan Kediri," kata Soeripto, Jumat (04/02/2022).Hadirnya ITB Kesehatan Muhammadiyah Tulungagung menghadirkan 5 Prodi, adalah sebagai berikut:
  1. Bisnis Digital
  2. Bio Teknologi
  3. Kewirausahaan
  4. Gizi
  5. Adminsitrasi Kesehatan
Menurut Soeripto bahwa ITB Kesehatan Muhamadiyah tersebut sudah dirintis sejak tahun 2021. Namun, izin dari Kementerian Riset Pendidikan dan Teknologi (Kemenristekdikti) baru tahun 2022 diterbitkan."Pada tanggal 15 Februari 2022 kemarin izinnya terbit baru 4 Progam Studi (Prodi) untuk satu prodi adminsitrasi kesehatan masih dalam perubahan," katanya.Menurutnya, ITB Kesehatan Muhammadiyah hadir di Tulungagung juga sudah melewati beberapa kajian dengan keadaan masyarakat sekitar yang saat ini sudah mulai bergeser berubah."Masyarakat kan sekarang bersifat pragmatis, artinya kalau bisa anaknya kuliah dan sehabis kuliah bisa langsung bekerja, nah dari situ kita bisa melihat dari prodi itu adalah akumulasi kajian dari kehendak masyarakat," ucapnya.ITB Kesehatan Muhammadiyah Tulungagung tersebut untuk tahun 2022 langsung memberikan pendaftaran untuk mahasiswa baru, untuk saat ini pihak kampus masih melakukan beberapa konsolidasi."Untuk saat ini kami terus melakukan komunikasi baik dari internal maupun eksternal, karena tahun 2022 ini kami sudah menerima pendaftaran siswa baru," ujar Soeripto saat dikonfirmasi kabar trenggalek.Soeripto juga mengaku, bahwa ITB Kesehatan Muhammadiyah Tulungagung berdiri atas inisiasi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Tulungagung, hal ini salah satu landasan dasar untuk mengembangkan kampus itu menuju Universitas."Salah satu jangka panjangnya adalah pengembangan untuk pendirian Universitas, namun untuk menuju ke sana kami harus menyiapkan prodi umumnya dulu," tambahnya.Soeripto menghimbau kepada calon mahasiswa baru yang akan mendaftarkan diri langsung bisa datang di Jln. Pahlawan Gang 3, Nomor 27 Ketanon Tulungagung, atau tepatnya di kampus STAI Muhammadiyah."Cita cita kami memang besar, namun kami juga menyadari bahwa kami itu kecil, nah untuk menuju besar itu kami harus memulai langkah-langkah yang masif dan kongkrit," jelas Soeripto."Karena insyaallah pada 2025 kami akan marger menjadi Institut Agama Islam Muhammadiyah, harapannya mudah-mudahan ini sesuai dengan apa yang kami cita-citakan demi kebaikan pendidikan masyarakat" tambahnya.